- Oleh MC KAB BALANGAN
- Selasa, 24 September 2024 | 13:14 WIB
: Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) di MIS Darussalam Lampihong, salah satunya siap mendukung pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.-Foto:mc.Palangka Raya
Oleh MC KAB BALANGAN, Kamis, 25 Juli 2024 | 10:33 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 238
Paringin, InfoPublik - Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Penamd) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan, H. Saiful Hadi, menegaskan bahwa Kemenag Balangan akan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
“Kita harus memastikan bahwa seluruh anak di madrasah mendapatkan tetes polio. Ini adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran polio di daerah kita,” ujarnya saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) di MIS Darussalam Lampihong, Selasa (23/7/2024).
Dalam arahannya, Saiful meminta para Kepala Madrasah (Kamad) MI di Balangan untuk turut berpartisipasi aktif dan memotivasi anak-anak agar bersedia mengikuti imunisasi tetes polio.
“Saya berharap semua kamad MI dapat bekerja sama dan berperan aktif dalam mensosialisasikan pentingnya imunisasi ini kepada para orang tua dan anak-anak,” tambahnya.
Lebih lanjut, Saiful menekankan bahwa pelaksanaan PIN Polio di madrasah bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk institusi pendidikan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak kita dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Mari kita bersama-sama mendukung pelaksanaan PIN Polio ini dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Narasumber dari Dinas Kesehatan yang hadir dalam rapat tersebut menjelaskan bahwa Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Putaran Pertama akan berlangsung pada tanggal 23-29 Juli 2024, sedangkan Putaran Kedua akan diadakan pada tanggal 6-12 Agustus 2024.
“Kami berharap semua pihak, terutama madrasah, dapat berpartisipasi secara penuh dalam pelaksanaan imunisasi tetes polio ini. Ini adalah upaya kita bersama untuk mencegah penyebaran penyakit polio dan melindungi kesehatan anak-anak kita,” katanya.
Selanjutnya narasumber menerangkan bahwa penyakit polio, atau poliomielitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan dalam hitungan jam. Polio sangat menular dan menyebar melalui kontak dengan tinja atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
"Meskipun sebagian besar kasus polio tidak menunjukkan gejala yang jelas, sebagian kecil bisa mengalami gejala serius seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, dan nyeri di tungkai. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian jika virus menyerang otot-otot pernapasan," jelasnya panjang lebar.
Narasumber menambahkan bahwa target pemerintah adalah mencapai cakupan imunisasi sebesar 95% agar dapat mencegah penyebaran polio secara efektif.
“Partisipasi dalam pencegahan polio sangat penting agar bisa tercapai target pemerintah 95%. Dengan dukungan dari semua pihak, terutama dari sektor pendidikan, kami yakin target ini bisa tercapai,” lanjutnya.
Imunisasi polio yang diberikan dalam bentuk tetes merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus polio.
"Dengan dua putaran PIN Polio, diharapkan cakupan imunisasi dapat maksimal dan memberikan perlindungan optimal bagi anak-anak," tutupnya.(MC Balangan/el/eyv)