Industri Nikel Kian Masif, Tenaga Kerja Pertanian di Maluku Utara Menurun Drastis

: Pekerja tambang PT IWIP Halmahera Tengah, Maluku Utara


Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 25 Juli 2024 | 16:05 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 215


Ternate, InfoPublik - Data Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara menunjukkan dalam empat tahun terakhir, struktur lapangan usaha (LU) pertanian mengalami penurunan drastis.

Pada triwulan I 2020, struktur LU pertanian sebesar 22,53% turun menjadi 13,62% pada triwulan I 2024.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, mengungkapkan bahwa masifnya industri hilirisasi menjadi salah satu penyebab utama penurunan ini.

“Di tengah masifnya industri nikel, jumlah tenaga kerja di lapangan usaha pertanian kian menurun,” ujar Dwi pada Selasa (23/7/2024).

“Pada tahun 2018, jumlah tenaga kerja di sektor ini sebanyak 223,4 ribu orang, namun turun menjadi 166,5 ribu orang pada tahun 2023. Mayoritas tenaga kerja berpindah ke lapangan usaha industri pengolahan dan pertambangan,” bebernya.

Penurunan signifikan juga dialami rumah tangga pertanian dalam sepuluh tahun terakhir. "Sejak 2013 hingga 2023, jumlah rumah tangga yang bekerja pada subkategori hortikultura dan tanaman pangan turun 45%," ungkapnya.

Sejalan dengan penurunan aktivitas petani, tren luas panen dan produksi padi dalam hitungan Gabah Kering Giling (GKG) juga menunjukkan penurunan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk usia muda di Maluku Utara yang berprofesi sebagai petani semakin berkurang.

Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 tahap I, persentase generasi muda yang berprofesi sebagai petani sangat kecil dan mengalami penurunan.

Sebaran pengelola Usaha Pertanian Perorangan (UTP) menurut kelompok umur 15-24 tahun pada 2013 sebesar 1,22%, sementara pada 2023 hanya sebesar 1,71%. Petani berusia 25-34 tahun juga mengalami penurunan, dari 16,71% pada 2013 menjadi 12,89% pada 2023.

Petani kelompok usia 35-44 tahun yang tercatat pada sensus 2013 sebesar 32,17% turun menjadi 27,22% pada tahun 2023.

"Selama sepuluh tahun terakhir, minat usia muda ke sektor pertanian turun," jelas BPS Provinsi Maluku Utara saat memaparkan data hasil Sensus Pertanian Tahap I Desember 2023 lalu.

Dengan semakin sedikitnya tenaga kerja muda yang tertarik bekerja di sektor pertanian, masa depan pertanian di Maluku Utara menghadapi tantangan besar.

Langkah-langkah strategis diperlukan untuk menarik minat generasi muda kembali ke sektor pertanian dan memastikan keberlanjutan produksi pangan di wilayah ini. (Dv/MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 16 Oktober 2024 | 17:43 WIB
Pemprov DKI Jakarta dan BI Gelar HLM TPID untuk Kendalikan Inflasi Menjelang Akhir Tahun
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 15:44 WIB
Pemkot Tidore Kepulauan Perkuat Upaya Pencegahan Korupsi Melalui Evaluasi MCP