Super KID, Inovasi Baru Puskesmas Lubeg Atasi Stunting

:


Oleh MC KOTA PADANG, Selasa, 23 Juli 2024 | 07:47 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 539


Padang, InfoPublik - Puskesmas Lubeg Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, meluncurkan inovasi Sehatkan dan Unggulkan Pertumbuhan Anak dengan Edukasi Gizi Interaktif (Super KID).

Inovasi ini dihasilkan oleh enam orang dokter muda dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (UNAND) Padang sebagai salah satu langkah mengatasi masalah stunting di wilayah Puskesmas Lubeg.

Pencetus inovasi Super KID, Muhammad Arief, menjelaskan bahwa inovasi tersebut bertujuan mengedukasi para ibu, mulai dari calon pengantin (catin), ibu hamil, hingga ibu yang memiliki anak usia 9 bulan hingga 2 tahun, agar dapat memberikan gizi yang sesuai dengan kebutuhan usia anak.

"Pemberian makanan bergizi sesuai usia sangat mempengaruhi tumbuh kembang si anak," katanya saat peluncuran inovasi Super KID di Aula Puskesmas Lubeg, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Senin (22/7/2024).

Inovasi Super KID lahir hasil penelitian yang mengidentifikasi empat permasalahan utama: kurangnya pemahaman terkait gizi, pemberian makanan yang tidak sesuai usia dan kebutuhan, rendahnya kesadaran untuk ke posyandu, dan tidak membawa KIA saat ke posyandu.

"Dengan Super KID, kita berupaya memperbaiki hal tersebut dengan berkolaborasi bersama para kader posyandu," tambah Arief.

Arief menjelaskan, bahwa setiap kader posyandu akan memantau pola makan anak, melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi serta berat badan, kemudian mencatat hasilnya ke dalam buku KIA.

Setiap bulan, kader akan memantau tumbuh kembang anak. Jika anak berada di bawah garis merah atau sejajar dengan garis merah, kader akan berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan intervensi. Jika dibutuhkan, anak akan dirujuk ke rumah sakit untuk tindakan lebih lanjut.

Program Super KID juga akan berkolaborasi dengan inovasi Dapur Sehat Go Gizi (Dagozi) milik Kecamatan Lubuk Begalung.

"Jadi nantinya makanan yang disiapkan di Dagozi akan dipantau dan dicatat, apakah memang dimakan atau tidak oleh si anak," kata Arief.

Inovasi ini selain melakukan edukasi terkait gizi, juga menekankan setiap upaya yang dilakukan agar tercatat dengan baik, sehingga mudah untuk dievaluasi. Dengan demikian, penanganan yang paling tepat dapat ditentukan berdasarkan data yang akurat.

"Intinya, inovasi ini selain melakukan edukasi terkait gizi, juga menekankan setiap upaya yang dilakukan tercatat, sehingga mudah untuk melakukan evaluasi, yang selanjutnya menentukan penanganan yang paling tepat," pungkasnya.

(MC Padang/RA)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 8 September 2024 | 06:48 WIB
Apresiasi Pj Wali Kota Padang: FK UNAND Harus Cetak Dokter Berkualitas
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 7 September 2024 | 15:50 WIB
Gotong Royong di Koto Tangah: Rawat Shelter untuk Kegiatan Sosial dan Bencana
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:03 WIB
BPKH Gelar Sayembara Desain Aplikasi Haji, Hadiah Utama Senilai Rp25 Juta!
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 6 September 2024 | 20:51 WIB
Calon Kepala Daerah Tak Boleh Mundur, Ini Penegasan KPU Sumbar
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 6 September 2024 | 15:21 WIB
Pisah Sambut Danlantamal II Padang: Sinergi untuk Keamanan Terus Dilanjutkan
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 6 September 2024 | 10:15 WIB
Kota Padang Perkuat Sistem Syariah Lewat Optimalisasi Wakaf