- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 21 November 2024 | 11:14 WIB
: Haul Tokoh untuk Lestarikan Tradisi Islam dan Budaya Lokal di Mlangi Sleman. Foto: MC Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 24 Juli 2024 | 14:45 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 219
Sleman, InfoPublik - Salah satu upaya penting dalam melestarikan dan menjaga keberlanjutan tradisi Islam dan budaya lokal yang saling bersinergi, maka takmir Masjid Pathok Negoro Mlangi menyelenggarakan kegiatan Haul ke-35 Kiai H. Nur Iman yang dilaksanakan di halaman timur Masjid Pathok Negoro Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Sabtu malam (20/7/2024).
Haul Kiai H. Nur Iman Mlangi merupakan perhelatan tahunan yang diadakan guna mengenang dan mendoakan almarhum Kyai Nur Iman, seorang tokoh agama yang dihormati di Dusun Mlangi, Gamping, Sleman yang biasanya dihadiri oleh puluhan ribu peziarah dan jamaah dari berbagai daerah yang datang untuk melakukan Amaliyah Muqodaman, Amaliyah Ngabdulqodir, Ziarah Kubro maupun Ziarah Umum ke makam beliau serta mengikuti rangkaian kegiatan keagamaan seperti tahlil, pengajian, dan doa bersama.
Kegiatan keagamaan tersebut tidak hanya menjadi ritual keagamaan, namun juga sebagai sarana memperkokoh persaudaraan dan kebersamaan dalam masyarakat karena menjadi ajang berkumpulnya berbagai kalangan masyarakat, baik yang berasal dari lingkungan sekitar maupun dari luar daerah. Hal ini dapat menciptakan ruang bagi pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan memperkuat ikatan sosial serta ukhuwah Islamiyah di antara jama’ah yang hadir.
Hadir dalam acara puncak haul antara lain Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta, Kiai H. Mas’ud Masduki, Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kapanewon Gamping, Kiai H. Ahmad Mabarun, Panewu Gamping, Tamzis Sarwana, serta Kyai H. Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, Jawa Timur selaku penceramah.
Sebelum acara pengajian puncak haul dilakukan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Kiai H. Muslim Nawawi yang kesehariannya sebagai Pengasuh Pondok Pesantren An Nur, Ngrukem, Bantul dan diikuti oleh puluhan ribu jama’ah yang sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang telah diatur panitia.
Suasana bertambah meriah saat Kyai H. Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar memasuki podium utama yang dikawal ketat oleh puluhan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Rayon Kapanewon Gamping karena banyak jama’ah yang ingin berjabatan dan mencium tangannya.
Dalam mau'idzoh hasanahnya, putra dari Kiai H. Nurul Huda Djazuli dari Pondok Pesantren Al Falah Kediri tersebut menyampaikan pentingnya untuk terus menceritakan dan mendengarkan cerita ulama-ulama shalih terdahulu seperti Kiai H. Nur Iman yang memiliki nama asli BPH Sandiyo agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala dapat menurunkan rahmatnya.
“Mbah Kyai Nur Iman memiliki jasa yang sangat besar karena turut melawan penjajahan Belanda dan peran besarnya dalam persebaran dakwah Islam untuk mengembangkan dan mensyiarkan ilmu agama,” terang Gus Kautsar sapaan akrabnya.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa kita sebagai orang awam harus rajin menghadiri majelis-majelis yang dibangun oleh ulama-ulama atau para kyai dan jangan berhenti untuk tetap bersilaturahmi sehingga tidak terputus hubungannya baik dengan keluarganya di rumah maupun mengunjungi makamnya.
Di dalam akhir tauziahnya Gus Kautsar di hadapan jama’ah mengimbau agar saat meninggal dunia tidak membikin sakit hati orang lain lantaran orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT akan berusaha saat meninggal nanti dalam kondisi memperlakukan orang sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain sehingga meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah. (Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kapanewon Gamping)