Antara Penasaran dan Ngerinya Dihantam Ombak, Serunya Meliput Sedekah Laut di Desa Bungo

: Keseruan Tim Liputan Sedekah Laut dan Syawalan Desa Bungo Wedung


Oleh MC KAB DEMAK, Rabu, 17 April 2024 | 21:02 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 80


Demak, InfoPublik - Keseruan meliput Sedekah Laut dan Syawalan dialami tim liputan Dinas Kominfo Kabupaten Demak. Khususnya saat meliput prosesi pelarungan sesaji sedekah laut di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Rabu (17/4/2024). 

Setelah rombongan warga yang melarung dilepas Bupati Demak Eisti'anah, tim liputan bersama warga menaiki perahu membawa sesaji. Berupa kepala kambing (wedus) kendit, serta ubo rampe lainya seperti jajan pasar, buah, ketan dan bubur serta bunga. 

Perjalanan menuju ke laut mendapatkan pengawalan dari pihak Polisi Airud dan TNI AL yang menggunakan perahu karet. 

Keseruan tim liputan muncul saat perjalanan menuju ke laut, dari dermaga kecil Desa Bungo yang membutuhkan waktu satu jam lebih. Tim liputan Dinas Kominfo beserta warga lainya bersabar dan diam tanpa suara di atas perahu. Sebab bisingnya deru mesin perahu memekakkan telinga. Sehingga jika berbicara hanya akan sia-sia karena tak akan terdengar. 

Selain itu besarnya hempasan angin dari laut turut mendukung kepasifan setiap orang ditambah goncangan dan goyangan perahu  yang dihantam ombak air. Dalam diamnya tim liputan ternyata  juga menahan sengatan matahari langsung di atas kepala, maklum perjalanan dimulai pukul 9.30 WIB dan satu jam kemudian sampai di tengah laut. 

Salah satu tim liputan, Salipung mengatakan ini pertama kalinya dirinya meliput Syawalan dan prosesi larung sesaji. " Ini baru pertama kalinya dan terombang-ambing di air lebih dari satu jam perjalanan untuk ke laut. Meski lelah karena situasi di perahu juga apa adanya, namun ini sangat seru dan berkesan," jelas Salipung. 

Sementara kru liputan yang lain Isti mengungkapkan jika ini merupakan perjalanan wisata tradisi Syawalan yang berkesan. Sebab segala suasana dirasakan jadi satu, panas, bising mesin yang menyumpat pendengaran hingga mual dan terombang-ambing dengan ombak bahkan sesekali menghirup asap mesin diesel perahu. 

"Total kita tiga jam di atas perahu dengan kalkulasi perjalanan pulang pergi dua jam dan prosesi larung dan doa satu jam. Sungguh  keren luar biasa," kata Isti penuh kepuasan berpetualang. 

Tradisi Sedekah Laut dan Syawalan ini merupakan tradisi warga Desa Bungo yang dilakukan bertahun tahun. Tidak hanya itu saja warga desa juga menggelar tahlilan dan pengajian serta hiburan rakyat dalam melaksanakan tradisi Syawalan ini dengan biaya swadaya warga nelayan setempat. (komf/bib/ist)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Jumat, 26 April 2024 | 21:56 WIB
Persiapkan Pilkada, KPU Demak Gelar Rapat Evaluasi Pemilu 2024
  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Rabu, 24 April 2024 | 13:33 WIB
Kabupaten Demak Kembali Raih Predikat WTP dari BPK
  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Sabtu, 20 April 2024 | 02:53 WIB
Tim Gabungan Berhasil Temukan 420 Rokok Ilegal di Wedung