Komitmen Turunkan Stunting, Lamongan Raih Perhargaan dari BKKBN

: Penyerahan Tanda Penghargaan Bidang Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 kategori penurunan prevalensi stunting tertinggi tahun 2023. Sumber Foto: Diskominfo Lamongan


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 17 Juli 2024 | 20:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 187


Surabaya, InfoPublik – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam rangka menurunkan angka stunting. Lamongan berhasil menyabet Tanda Penghargaan Bidang Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 kategori penurunan prevalensi stunting tertinggi 2023.

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Lamongan Minggu (30/6/2024), penghargaan tersebut diserahkan Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Kota Semarang. Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan, mengatakan diterimanya penghargaan tersebut menjadi spirit dan motivasi bersama untuk terus mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. 

“Alhamdulillah,kami menerima tanda penghargaan kabupaten/kota kategori penurunan prevalensi stunting tertinggi tahun 2023 dari BKKBN. Ini menjadi komitmen kita bersama menciptakan generasi yang unggul, berkualitas, dan berkarakter agar anak-anak kita menjadi bagian dari Indoensia emas 2045,”kata Pak Yes. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan angka stunting di Kabupaten Lamongan sempat mencapai 27,05 persen ditahun 2022. Dengan berbagai kolaborasi pentahelix angka tersebut mengalami penurunan secara drastis menjadi 9,4 persen pada 2023. Capaian ini mampu mencapai target dari BKKBN sebesar 12,3 persen di 2024. “Beragam upaya telah kita lakukan secara bertahap dan berfokus pada penanganan penderita, edukasi kepada orang tua hingga remaja,” ujarnya.  

Program tersebut di antaranya program 1-10-100 (satu paket untuk 10 anak stunting selama 100 hari), inovasi MONALISA BERDANSA ( Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia, dan TILIK INSERT BUMIL (Tingal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil).

Selain itu, ada RANSEL SI DORA (Gerakan Selamatkan Ibu Hamil Dengan Siaga Donor Darah), RESA BERSAMA DASHAT (Remaja Sehat Bersama Dapur Sehat Atasi Stunting), FORIKAN (Forum Gemar Makan Ikan), Audit Kasus Stunting tingkat Kecamatan, Pemberian Sertifikat untu Ibu Menyusui, Skrining (Pendataan Keluarga Beresiko stunting), hingga penguatan infrastruktur kesehatan.  

Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan, untuk  membangun SDM Indonesia emas 2045, BKKBN telah melakukan intervensi variabel atau faktor yang dinilai efektif untuk mencegah lahirnya stunting baru, diantaranya yakni bayi prematur dan pengetahuan pendidikan ibu (faktor sensitif). 

“Harapan saya dapat menyasar yang faktor-faktor sensitif untuk menurunkan stunting maupun mempercepat kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menuju Indonesia emas di 2045,”tambahnya. (MC Prov Jatim /hjr-idc/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 17 November 2024 | 04:16 WIB
LPPD Jatim Tingkatkan Kapasitas Intelektual melalui Workshop Penulisan Karya Ilmiah
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 17 November 2024 | 04:09 WIB
Kejurnas Finswimming Piala Gubernur Jatim 2024 Diikuti 932 Atlet
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 16 November 2024 | 21:43 WIB
Diskominfo Jatim Gelar Pembinaan Pegawai di Base Camping Cuban Rais Batu
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 16 November 2024 | 21:39 WIB
Antusiasme Tinggi Sambut Hari Pertama Pelayanan Kesehatan Bergerak di Pulau Kangean
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 16 November 2024 | 21:37 WIB
Kampanye Aksi Generasi Iklim, DP3AK Jatim Kolaborasi dengan Save the Children
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 06:06 WIB
Pemkab Lamongan Gelar Upacara Hari Kesehatan Nasional ke-60
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 05:59 WIB
Senator RI Asal Jatim, Ahmad Nawardi Minta Revisi Tarif Bea Masuk Susu Impor