: Sejumlah siswa baru mengikuti Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama), di MTs NU Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 17 Juli 2024 | 21:02 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 169
Batang, InfoPublik - Lembaga pendidikan berbasis Islam masih mendapat perhatian warga Pantura Batang yang mengharap putra-putrinya mempelajari ilmu agama lebih mendalam. Menariknya, meski letaknya berdekatan dengan sejumlah SMP Negeri, peserta didik baru MTs. NU masih didominasi dari SD Negeri.
Ketua Panitia Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama) MTs. NU Batang Boni Santoso mengatakan, mayoritas peserta didik baru didominasi SD Negeri sekitar hingga luar daerah. Alasan terbesarnya karena orang tua menginginkan lembaga pendidikan yang mampu mengarahkan anak memiliki ilmu agama lebih mumpuni.
“Tiap tahun jumlah siswa baru bertambah, tahun ini sudah ada 183 anak, yang melebihi kapasitas ruang. Dari Depok, Denasri, Klidang Lor dan Wetan, bahkan ke wilayah di luar jangkauan seperti Tegalsari,” katanya saat mendampingi proses Masatma di MTs NU Batang, Kabupaten Batang, Rabu (17/7/2024).
Peningkatan ini selain dikarenakan sosialisasi yang intens, juga didukung orang tua yang mengharapkan anak-anaknya memiliki karakter agama yang kuat. “Kalau dulu cuma bisa menampung tiga kelas, alhamdulillah secara bertahap sudah penuh lima kelas,” jelasnya.
Salah satu siswi baru, Novela dari SDN Denasri menyampaikan niatnya memilih melanjutkan pendidikan ke MTs, karena termotivasi menekuni ilmu agama lebih mendalam. “Lebih milih MTs, karena diarahkan ibu, biar bisa jadi hafiz quran,” ungkapnya.
Ia mengaku, mampu mengikuti Matsama dengan nyaman sejak Senin kemarin dan bahkan sudah punya lima teman baru dari SD Negeri semua. Meski berbasis agama, pelajar MTs. NU tak mau kalah soal prestasi, terbukti dengan salah satu siswinya yang sukses meraih juara dalam bidang mapel tertentu.
Dialah Salsa Widiana, yang berhasil menyabet Juara 1 Kompetensi Sains Madrasah Tingkat Kabupaten Batang Mapel Matematika. “Banyak soal ceritanya, tapi alhamdulillah bisa juara, karena sudah suka matematika sejak SD,” tuturnya.
Pelajar yang bercita-cita menjadi seorang hafiz quran ini, terus memotivasi sesamanya, agar menghilangkan kesan seram pada matematika. “Gak perlu takut, karena belajar matematika itu bermanfaat besar buat masa depan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)