- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:05 WIB
: Kepala Basarnas Gorontalo, Haryanto, saat memberikan keterangan terkait kondisi evakuasi korban longsor Tulabolo di hari keempat. (Foto: Mila-Kominfotik)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 11 Juli 2024 | 06:43 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 240
Bone Bolango, InfoPublik - Evakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Gorontalo, Heriyanto, menerangkan bahwa curah hujan yang cukup tinggi di lokasi membuat pencarian tidak maksimal sehingga sampai saat ini tim belum bisa menemukan korban lainnya.
“Di hari keempat ini curah hujan cukup tinggi sejak tadi malam, jadi untuk sementara hingga saat ini operasi SAR dihentikan. Untuk personel di atas yang naik di hari pertama dan kedua nanti akan digantikan,” ungkap Heriyanto.
Selain pencarian korban di lokasi longsor yang dihentikan sementara, operasional helikopter milik Polri juga belum bisa difungsikan untuk mengevakuasi korban dan atau mengirimkan bantuan logistik.
Sebanyak 137 personel gabungan telah disiapkan untuk menggantikan personel sebelumnya yang telah melakukan pencarian di hari pertama dan kedua. Satu unit alat berat di titik bor 13 juga terpaksa dihentikan sementara.
Terkait dengan waktu evakuasi para korban selamat dan meninggal dunia, Haryanto menjelaskan akan berlangsung selama tujuh hari sejak hari kejadian. Waktu tersebut bisa diperpanjang jika pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat.
Data di Posko Poduwoma hingga Rabu (10/7/2024) pukul 12.28 WITA mencatat bahwa korban yang selamat ada 85 orang, 23 orang meninggal dunia, 32 lainnya masih dalam pencarian. (mcgorintaloprov/mila)