Masuk 50 Besar Nominator ADWI 2024,Direktur Regional III Bappenas Kunjungi Desa Letvuan

: Penjabat Kepala Ohoi Letvuan (kiri) dan Direktur Regional III Bappenas. Foto : Rikhard./Mc.Malra


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Selasa, 9 Juli 2024 | 06:20 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 273


Langgur,InfoPublik - Direktur Regional III Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Ika Retna Wulandari bersama tim melaksanakan  kunjungan kerja di Desa Letvuan Kabupaten Maluku Tenggara,Senin (8/7/2024).

Tiba di desa Letvuan, Ika disambut secara adat oleh tokoh adat dan masyarakat setempat.

Tari sawat dan rinin (doa adat) ditampilkan untuk menyambut kehadiran Ika Retna Wulandari bersama sejumlah Pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup pemerintah kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

Penjabat Kepala Ohoi (desa) Letvuan, Yudith Reffo mewakili masyarakat menyampaikan selamat datang di Desa Letvuan dan menyerahkan proposal master plan pengembangan pariwisata Ohoi Letvuan kepada Direktur Regional III Bappenas.

“Selamat datang di Ohoi Letvuan Paradise. Kami berharap kehadiran ibu direktur di desa kami, akan memberikan angin segar untuk pengembangan sektor pariwisata,”katanya.

Usai acara penyambutan, Direktur Regional III Bappenas bersama rombongan diarak dengan lantunan irama tifa dan suling menuju destinasi wisata goa hawang.

Ia kagum dan terkesima terhadap spot wisata goa hawang yang ada di Ohoi Letvuan lantaran destinasi wisata ini bukan hanya menyuguhkan pemandangan yang indah dan memanjakan mata, tapi juga memiliki cerita mistis.

Cerita mistis ini berkembang di kalangan masyarakat yang membuat destinasi wisata ini semakin terkenal. Gua Hawang atau Liang Hawang sendiri memiliki arti gua setan.

“Pengembangan destinasi wisata yang ada disini perlu dioptimalkan dengan melibatkan semua pihak. Dibalik cerita mistis goa hawang ada terdapat nilai-nilai positif yang sangat baik,”katanya saat memberikan sambutan.

Dia menyarankan perlu ada ulasan ilmiah yang menjelaskan mengapa  didalam goa hawang memiliki air yang dingin, jernih dan kebiruan.

Hasil ilmiah tersebut kemudian diceritakan kepada wisatawan yang berkunjung ke goa hawang sehingga mereka tidak hanya mengingat indahnya goa hawang tetapi juga semua destinasi wisata yang ada di Letvuan.

“Desa ini juga terkenal dengan potensi rumput laut. Pengembangan destinasi wisata perlu dikemas bersama-sama dengan usaha rumput laut. Harus saling mendukung. Jadikan olahan rumput sebagai oleh-oleh yang khas kepada pengunjung wisata,”imbuhnya.

Menurutnya, jika destinasi wisata  Ohoi Letvuan dikembangkan dengan baik maka  masyarakat akan menikmati manfaat dari pengembangan tersebut.

Masyarakat harus bergandeng tangan dan gotong royong mengembangkan potensi wisata yang ada di Ohoi Letvuan.

Selanjutnya,bisa berdiskusi dengan pemerintah kabupaten Malra melalui Dinas Pariwisata Pokdarwis dan stakeholder lainnya untuk pengembangan potensi wisata.

Selain menikmati indahanya destinasi wisata goa hawang, Direktur Regional III Bappenas bersama rombongan disuguhkan kopi khas letvuan dan aneka olahan produk rumput laut.

Untuk diketahui, potensi wisata Ohoi Letvuan masuk kategori 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Senin, 16 September 2024 | 03:18 WIB
Desa Wisata Letvuan Gelar Lomba Cipta Menu
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Minggu, 15 September 2024 | 11:45 WIB
Ratusan ASN di Pulau Kei Ikuti Jalan Santai dan Senam Peringari Harhubnas 2024
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Minggu, 15 September 2024 | 11:47 WIB
Penjabat Bupati Maluku Tenggara Ajak Semua Pihak Lestarikan Alam dan Budaya
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Senin, 9 September 2024 | 10:49 WIB
Dispora Maluku Tenggara Gelar Jalan Santai dan Senam Bersama
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Minggu, 8 September 2024 | 05:17 WIB
Lestarikan Budaya dan Sejarah Kei, Pemkab Malra Peringati Hari Nen Dit Sakmas
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Minggu, 8 September 2024 | 05:13 WIB
Pemda Maluku Tenggara Kembangkan Modeling Budidaya Rumput Laut yang Ramah Lingkungan