- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 10:02 WIB
: Petani Pondokrejo Panen Raya Mentimun, Bupati Sleman: Tingkatkan Ekonomi Warga. Foto: MC Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 5 Juli 2024 | 19:52 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 195
Sleman, InfoPublik - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri kegiatan panen raya mentimun di lahan yang dikelola pemerintah Kalurahan Pondokrejo, Kapanewon Tempel, Sleman, DIY, Kamis (4/7/2024).
Ia mengapresiasi dana keistimewaan yang dipergunakan untuk membantu budi daya mentimun dan cabai, serta pengembangan ternak kambing di Kalurahan Pondokrejo ini. Menurutnya, melalui budi daya ketiga komoditi ini, masyarakat dapat berdaya melalui bertani dan beternak sehingga dapat menyejahterakan masyarakat khususnya di Kalurahan Pondokrejo.
"Peranan sektor pertanian dan peternakan tidak hanya andil terhadap ketahanan pangan, namun juga memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian terutama terkait dengan pendapatan petani, peternak maupun penyerapan tenaga kerja" kata Kustini.
Paniradya Pati Keistimewaan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan ini mendapatkan bantuan danais untuk pemerintah Kalurahan Pondokrejo yang tahun ini sejumlah Rp 1 milyar yang dialokasikan untuk pemanfaatan tanah kas Kalurahan sebagai lahan pertanian dan peternakan untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan.
"Jangan sampai petani nglokro dan tidak berpenghasilan. Semoga pemanfaatan tanah kas Kalurahan ini yang dibantu danais ini dapat menjadi tanah yang bermanfaat subur dan menghasilkan banyak manfaat," ujarnya.
Ia berharap melalui program dana keistimewaan tersebut masyarakat dapat terbangun dan mengurangi pengangguran sehingga mengurangi kemiskinan dan terjadi secara berkelanjutan.
Lurah Pondokrejo, R. Widiyatma, menyampaikan tanah milik pemerintah Kalurahan Pondokrejo ini selain ditanami untuk pembudidayaan mentimun dan cabai, juga digunakan untuk pengembangan ternak kambing.
Disampaikan juga bahwa dari lahan yang ada seluas 5 hektar, digunakan untuk penanaman mentimun dan selanjutnya cabai, dimana tahap pertama ini seluas 3 hektar yg sudah bisa dilakukan panen mentimun, sedang yang 2 hektar masih dalam proses pertumbuhan.
“Sampai dengan panen mentimun di tahap pertama ini sudah mencapai hasil lebih dari 6 ton,” tutur Widyatama.
"Harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani sebagai alternatif pertanian hortikultura," walaupun untuk harga mentimun sekarang cenderung fluktuatif dari harga Rp. 800 sampai Rp 4.500 dan saat ini harga Rp 1.250,” tandasnya. (sbd_kimtempel)