- Oleh MC KAB TANAH DATAR
- Selasa, 12 November 2024 | 08:25 WIB
: Fordas Sumbar dibawah pimpinan Prof. Isril Berd bersama tim, Rabu (3/7/2024) tiba di Batusangkar disambut langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra didampingi OPD terkait di Gedung Indojolito.
Oleh MC KAB TANAH DATAR, Kamis, 4 Juli 2024 | 15:51 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 320
Tanah Datar, InfoPublik - Pascabencana banjir bandang yang terjadi di Tanah Datar bantuan terus mengalir, bukan saja bantuan materi, kali ini bantuan nonmateri berupa pemikiran datang dari Forum Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Fordas) Sumbar.
Dengan tujuan untuk melakukan audiensi dan diskusi terkait bencana banjir bandang yang difokuskan untuk penanganan daerah aliran sungai ke depannya, Fordas Sumbar dibawah pimpinan Prof. Isril Berd bersama tim, Rabu (3/7/2024) tiba di Batusangkar disambut langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra didampingi OPD terkait di Gedung Indojolito.
Ketua Fordas Sumbar Isril Berd mengatakan, kehadirannya bersama tim untuk melakukan komunikasi, konsultasi dan koordinasi dalam rangka memberikan rekomendasi kepada pembuat keputusan tentang kebijakan untuk implementasi kegiatan dan pengendalian pengelolaan sumberdaya alam secara terpadu.
Khususnya lanjut Isril, untuk membahas tentang isu-isu pengelolaan DAS di Kabupaten Tanah Datar. "Kami hadir membantu pemerintah daerah untuk mendiskusikan dan mengkaji apa kebijakan dan apa yang akan dilakukan dalam pengendalian pengelolaan DAS ke depannya," ucapnya.
Berdasarkan pantauan dan kunjungan lapangan dikatakannya, Fordas Sumbar memberikan rekomendasi diantaranya Pemkab Tanah Datar perlu merevisi dan menyusun rencana detail tata ruang (RDTR) wilayah DAS Malana dan diharapkan kerja sama semua pihak dalam pengelolaan DAS yang ada di Kabupaten Tanah Datar ke depannya.
Sementara itu, Bupati Eka Putra menyambut baik dan berterimakasih atas kehadiran Fordas di Tanah Datar. Pemerintah daerah katanyam butuh dukungan dan tindakan yang akan dilakukan ke depannya guna meminimalisir dampak banjir bandang.
"Kami menyambut baik Fordas untuk memberikan masukan sesuai dengan kajian apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak dari bencana tersebut khususnya sekitar DAS," sampainya.
Eka Putra menambahkan, kerusakan DAS di Tanah Datar akibat banjir bandang sudah semestinya menjadi perhatian, mengingat bencana daerah akibat luapan air sungai dari gunung sering melanda sejumlah daerah di Tanah Datar.
Menurutnya, untuk melestarikan dan menyelamatkan lingkungan diperlukan solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk memulihkan kembali DAS Tanah Datar yang awalnya lebar tiga meter menjadi ratusan meter. (Prokopim/hr)