- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 27 Juli 2024 | 21:15 WIB
: Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (kiri), menyerahkan bibit tanaman saat memeringati Hari Lingkungan Hidup di Lapangan Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Senin, 1 Juli 2024 | 22:06 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 235
Batang, InfoPublik - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang melakukan kegiatan edukasi pilah sampah dan penanaman pohon sekitar sumber mata air di Lapangan Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Kamis 27 Juni 2024.
Kegiatan ini bertema penyelesaian krisis iklim dengan prinsip keadilan yang dicanangkan pemerintah pusat.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, kepedulian dan kelestarian alam para perusahaan yang ada di Kabupaten Batang sangat luar biasa dengan memberikan dukungan kegiatan pilah sampah dan penanaman pohon dalam rangka peringatan hari lingkungan hidup dunia.
“Pilah sampah sebagai edukasi kepada masyarakat agar tahu membuang sampah di tempat sampah jangan sampai sembarangan dan kedua harus bisa memilah sampah yang dapat dimanfaatkan untuk disetorkan ke bank sampah,” jelasnya.
Kami memiliki bank sampah yang menampung kotoran yang masih bisa dimanfaatkan yang itupun akan ditukar dengan uang meskipun nominalnya kecil.
“Hal ini wujud kepedulian Pemkab Batang terhadap masyarakat yang sudah berusaha mengelola sampah dengan bijak dan baik. Kemudian, kami juga melakukan penanaman pohon di lokasi sumber mata air dalam upaya melestarikan lingkungan,” terangnya.
Lani menyebutkan, ada 60.000 bibit pohon nantinya akan ditanam secara bertahap dan ditanam ke tempat-tempat yang ditentukan penghijauan. Dengan gotong royong dari semua stakeholder yang telah berpartisipasi dukungan melestarikan lingkungan hidup di Kabupaten Batang.
Sementara itu, Kepala DLH Batang Akhmad Handy Hakim menyampaikan, kegiatan ini salah satu upaya penyeimbangan karena industri di Kabupaten Batang berkembang pesat. “Penanaman pohon di sumber mata air solusinya dihijaukan, sehingga jika di bawah kehilangan tegakan pohon bisa tetap seimbang. Selain itu, kami juga melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai supaya tidak semakin parahnya abrasi di Kabupaten Batang,” ungkapnya.
Diakui Akhmad, abrasi di Kabupaten Batang cukup parah yakni sampai 50 meter kenaikan airnya, tapi ini terjadi pada semua daerah karena pemanasan global. Ia berharap, pelestarian lingkungan di Kabupaten Batang tetap terjaga meskipun banyak munculnya industri-industri baru berdiri. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)