Siapkan Kawasan Industri, Pemkab Indramayu Studi Banding ke KIT Batang

: Pemkab Indramayu studi tiru ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkab Batang, Provinsi Jawa Tengah untuk meniru kesuksesan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kamis 27 Juni 2024.


Oleh MC KAB INDRAMAYU, Senin, 1 Juli 2024 | 15:04 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 246


Indramayu, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melakukan studi tiru atau studi banding ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkab Batang, Provinsi Jawa Tengah. Bertujuan untuk menelusuri dan meniru kesuksesan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kamis 27 Juni 2024.

Diketahui, Kabupaten Indramayu berada dalam Kawasan Segitiga Emas Metropolitan Rebana. Kawasan Rebana ini merupakan super kawasan ekonomi yang dibangun untuk mengakselerasi laju pembangunan di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat.

Guna mendukung Kawasan Rebana tersebut, dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu mengalokasikan 14.000 hektare lahan sebagai Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang siap menyambut kedatangan investor di Kabupaten Indramayu.

Selain itu, pendirian KPI sangat penting dalam mengangkat ekonomi masyarakat serta dampak multipel effect terhadap keberadaan kawasan industri, terutama penyerapan tenaga kerja maupun dampak ekonomi lainya.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Aep Surahman  mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkab Batang yang telah sudi menyambut dan berbagi ilmu terkait dengan pendirian Kawasan Industri di Kabupaten Indramayu.

Aep Berharap langkah-langkah konkret berikutnya dapat membawa Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Batang menuju kesuksesan yang lebih besar dalam pengembangan kawasan industri. "Pemerintah daerah berkomitmen dalam berkolaborasi dan saling bertukar informasi untuk mewujudkan pembangunan industri berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara Kepala DPMPTSP Kabupaten Batang Wahyu Budi Santoso mengungkapkan, suatu kawasan akan menjadi menarik apabila memiliki kreasi, perkembangan rekreasi, serta selalu ada inovasi.

Menurutnya, dalam sebuah kawasan industri yang paling penting yaitu kontrol desain dan meminimalisir permasalahan sosial, yang paling krusial dalam gejala sosial adalah pembebasan lahan. "Pada saat membuka lahan harus memanfaatkan tenaga lokal dan usahakan komunikasi dengan pengelola KITB harus intens," pungkasnya.

Kunjungan tersebut ditutup dengan bertukar cinderamata. Kemudian, Pemkab Indramayu beserta jajaran diajak meninjau langsung ke lokasi KITB. (Roro Wilis/Aa Deni/Diskominfo Indramayu)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Senin, 18 November 2024 | 19:44 WIB
Panen Raya di Indramayu, Pj Gubernur Jabar Dorong Peningkatan Produksi Padi
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Selasa, 12 November 2024 | 15:14 WIB
Cakupan UHC 99,9%, Kabupaten Indramayu Terima Penghargaan Gubernur Jawa Barat
  • Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA
  • Senin, 4 November 2024 | 15:26 WIB
Diskominfo PPU Studi Tiru ke Diskominfo Sukoharjo untuk Tingkatkan Keamanan Siber