Tingkatkan Karakter Kepemimpinan, 43 Perangkat Desa Ikut Sekolah Pamong Yogyakarta

: - Pawiyatan Pamong Yogyakarta mengadakan Sekolah Pamong Angkatan ke-99 di Gedung Punokawan Ragam Kriya, Yogyakarta, Rabu 26 Juni 2024.


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 28 Juni 2024 | 14:11 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 134


Sleman, InfoPublik - Pawiyatan Pamong Yogyakarta mengadakan Sekolah Pamong Angkatan ke-99 di Gedung Punokawan Ragam Kriya, Yogyakarta, Rabu 26 Juni 2024. Pawiyatan Pamong adalah sekolah wajib untuk para Pamong  Kalurahan yang bertujuan membentuk sikap mental kepamongan bagi semua lapisan masyarakat, utamanya di kalangan abdi dalem kaprajan dan punokawan.

Kegiatan ini hanya ada di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta di bawah naungan Pawiyatan Pamong. Seluruh pamong kalurahan dari kabupaten dan kota yang ada di Provinsi DIY wajib melaksanakan sekolah pamong ini

Pawiyatan Pamong Angkatan ke-99 ini diikuti 43 peserta terdiri dari perangkat/pamong kalurahan (dukuh, carik, dan pamong lainnya) duta koperasi, duta pariwisata, duta keistimewaan, dan rois dari berbagai kapanewon yang ada di Kabupaten Sleman. Acara digelar selama tiga hari.

Sekretaris Sekolah Pamong Fajar Sudarwo berharap, pamong yang mengikuti kegiatan ini bisa mewakili Pawiyatan Pamong untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman makna tentang kekhasan Jogja-Istimewa kepada masyarakat.

"Tujuan adanya Sekolah Pawiyatan Pamong ini yakni untuk meningkatkan penjiwaan karakter pemimpin, memahami filosofi keistimewaan, peran Yogyakarta untuk NKRI, pemahaman UU 13 tahun 2012, pemahaman asal-usul desa dan pembekalan pamong,” ungkap Fajar Sudarwo.

Wahyu Intani dari Dukuh Gendol Kulon, Sumberrejo Tempel mengaku senang mengikuti pawiyatan pamong karena bisa belajar sekalian berwisata mengunjungi keraton.

Sementara Arif Yasfani salah satu pamong dari Kapanewon Tempel, Kalurahan Lumbungrejo menuturkan, dari wilayahnya ada delapan dukuh dari total 10 padukuhan yang hadir mengikuti Sekolah Pawiyatan Pamong.

"Saya rasa banyak oleh-oleh yang bisa kami bawa pulang sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan akan sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Keistimewaan DIY, tidak hanya untuk pamong yang baru dan muda saja akan tetapi dukuh yang senior pun juga mengikuti," tambah Arif Yasfani. (Aiss/KIM Ceria Tempel)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Senin, 11 November 2024 | 22:13 WIB
Gotong-royong Warga Dukuh Lodoyong Sleman Bangun Drainase
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Senin, 11 November 2024 | 14:38 WIB
Resmi Ditutup, PPD Sleman 2024 Raih Omzet hingga Rp2,2 Miliar