Kemitraan Usaha Besar dan UMKM Harus Saling Untung

: Penandatanganan kontrak SKKU perusahaan besar dengan UMKM lokal yang disaksikan oleh Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin, Selasa (25/6/2024). (Foto: Fikri Diskominfotik)


Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 28 Juni 2024 | 07:23 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 127


Kota Gorontalo, InfoPublik - Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BPKM RI, menyelenggarakan Strategi Pengembangan Investasi melalui Penguatan Peran UMKM, Selasa, (25/6/2024), bertempat di Ballroom Hotel Aston. Kegiatan tersebut sebagai wujud kemitraan perusahaan besar untuk berkolaborasi dengan UMKM, khususnya yang ada di daerah.

Dalam kata sambutannya, Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kemitraan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BPKM RI, Andi Maulana, menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Investasi terus mengupayakan pengembangan dan dukungan sepenuhnya untuk memperkuat rangkaian pasok bagaimana melakukan kemitraan antara usaha besar dengan UMKM. Kemitraan ini pula yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Jadi sudah seharusnya kemitraan perusahaan besar dengan UMKM ini memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Karena pola UMKM Lokal dengan usaha besar akan mampu menciptakan iklim investasi yang positif, sehingga dapat mendorong terciptanya daya saing di pasar daerah dan nasional,” ujarnya

Andi juga membeberkan bahwa sejauh ini di Kementerian Investasi telah melakukan kolaborasi dari tahun 2020 sampai tahun 2023, antara 279 usaha besar dengan 1.100 UMKM, dengan nilai kemitraan sebesar Rp13,3 triliun. Angka tersebut di anggap sudah cukup besar. Khusus untuk Provinsi Gorontalo diketahui baru melakukan kolaborasi satu usaha besar dengan tiga UMKM dengan nilai sebesar Rp15 miliar.

“Bisa dianggap itu masih kecil angkanya, jadi perlu diupayakan lagi. Tapi alhamdulillah tadi disampaikan akan ada lagi UMKM lokal di Gorontalo yang akan melakukan kemitraan dengan usaha besar. Penandatanganan ini adalah sebuah kesepakatan yang sifatnya berkelanjutan,” lanjutnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Rudy Salahuddin berharap melalui kegiatan penguatan peran UMKM ini, setiap pelaku usaha akan mampu meningkatkan keterampilan dan nilai jual produknya sehingga mampu bersaing di pasar lokal, nasional hingga internasional. Dibutuhkan inovasi produk, promosi dan kreativitas pemasaran agar produknya semakin laris dan pada gilirannya meningkatkan taraf hidup pelaku UMKM.

Diketahui, saat ini di Provinsi Gorontalo ada 105.509 UMKM yang terbagi di beberapa sektor usaha, di antaranya pangan, perikanan, kerajinan, perdagangan, pertanian, jasa dan perkebunan. Jumlah ini terbilang kecil jika melihat populasi masyarakat Gorontalo yang jumlahnya sekitar 1,2 juta jiwa.

Dalam kesempatan itu pula dilakukan penandatanganan kontrak SKKU antara empat perusahaan besar dengan delapan UMKM lokal yang ada di masing-masing perusahaan. (mcgorontaloprov/echin)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA MADIUN
  • Kamis, 21 Maret 2024 | 09:42 WIB
DPMPTSP Kota Madiun Sosialisasikan Perda Nomor 8/2023 Tentang Perizinan
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Selasa, 19 Maret 2024 | 14:41 WIB
Ramadan Fair Digelar Lagi di Nagan Raya Mulai 30 Maret, Tersedia 50 Tenda Gratis
  • Oleh MC KOTA MADIUN
  • Rabu, 20 Maret 2024 | 09:45 WIB
Keris Asoka Jadi Batik Khas Kelurahan Madiun Lor
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 16 Maret 2024 | 17:53 WIB
Sebanyak 150 Produk UMKM Semarakkan Bazar Ramadan 2024 Gorontalo
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 16 Maret 2024 | 17:41 WIB
Pj. Gubernur Gorontalo Buka Bazar Ramadan 2024 di Galeri UMKM Bank Indonesia
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 14 Maret 2024 | 14:21 WIB
Ini Sepuluh Isu Strategis Kota Pontianak dalam RKPD 2025