Puskesmas Ambacang Padang Kenalkan Inovasi "Gemas Sidia", Apa itu?

: Kepala Puskesmas Ambacang drg Riny Zulfianty


Oleh MC KOTA PADANG, Minggu, 17 Maret 2024 | 05:14 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 258


Padang, InfoPublik - Hipertensi dan diabetes melitus merupakan permasalahan serius yang harus ditangani terutama oleh pihak Puskesmas.

Guna meredam penyakit itu, Puskesmas Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, menyiapkan inovasi yang diberi nama Gerakan Masyarakat Skrining Hipertensi dan Diabetes (Gemas Sidia).

Inovasi ini diperkenalkan oleh Kepala Puskesmas Ambacang drg Riny Zulfianty dan para dokter muda dari Fakultas Kedokteran Unand yang sedang melaksanakan praktek di puskesmas itu. "Gemas Sidia" dikenalkan dalam kegiatan Pelatihan Kader Pencegahan Hipertensi di Aula Kantor Lurah Lubuk Lintah, Sabtu (16/3/2024).

“Inovasi ‘Gemas Sidia’ merupakan modul yang menjelaskan mengenai hipertensi dan diabetes serta upaya pencegahan dari bahayanya akan dapat diketahui oleh kader,” ujar Riny.

Dijelaskan Riny, modul 'Gemas Sidia' merupakan pedoman yang dapat dimanfaatkan oleh puskesmas dan kader posbindu untuk nanti bisa mengedukasi penderita hipertensi dan diabetes yang berada di wilayah Puskesmas Ambacang.

"Modul tersebut juga menjadi inspirasi dan pedoman bagi kader dan pihak puskesmas dalam melaksanakan upaya promotif dan preventif terhadap pasien," terangnya

Riny menjelaskan, hipertensi dan diabetes melitus masih menjadi 10 kasus terbanyak di wilayah Puskesmas Ambacang. Hal in akan menjadi tantangan bagi Puskesmas Ambacang.

"Peran kader sebagai perpanjangan tangan kesehatan tentu sangat diharapkan dan berperan besar dalam menangani masalah ini," papar Kapus Ambacang itu.

Melalui modul 'Gemas Sidia' dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para kader dalam mengedukasi dan skrining sederhana hipertensi dan diabetes melitus. Sehingga masyarakat yang belum mengetahui penyakitnya dapat segera berobat dan disiplin dalam menjalani pengobatan.

Pada kesempatan yang sama, dr. Alexander Kam yang juga dokter di RSUP M. Djamil Padang turut menjadi salah seorang narasumber di pelatihan itu. Menurutnya, modul atau inovasi yang digagas Puskesmas Ambacang merupakan hal yang penting untuk para kader. Inovasi ini terbilang menarik dan satu-satunya yang ada di Indonesia.

“Modul ini akan dapat memberi pengenalan kepada masyarakat tentang penyakit hipertensi dan diabetes. Ini merupakan modul pertama yang dibuat untuk kader, modul yang pertama di Sumatera Barat bahkan di Indonesia,” ungkapnya. 

Modul “Gemas Sidia” setebal 27 halaman itu berisikan informasi mengenai apa saja bahaya hipertensi dan diabetes. Serta bagaimana upaya pencegahannya. Modul ini nantinya diharapkan dapat menjadi panduan bagi kader sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan lain dalam upaya promotif dan preventif.

Pada pelatihan tersebut nampak hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang yang diwakili Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Gentina, Pembimbing Program dokter muda Fakultas Kedokteran Unand Prof. Rizanda Machmud, beserta lurah setempat.(MC Padang / Maradjo)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 24 November 2024 | 10:00 WIB
Bank Nagari Renovasi Kamar Mandi RSUP Dr. M. Djamil: Tingkatkan Layanan Kesehatan
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 24 November 2024 | 09:54 WIB
Padang Jazz Festival 2024: Penutup Manis Kalender Wisata Kota Padang
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 24 November 2024 | 09:38 WIB
Setop Politik Uang! Aliansi AAPU Sumbar Ajak Masyarakat Lawan Kejahatan Demokrasi
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 24 November 2024 | 08:56 WIB
Tingkatkan Publikasi, ASN Padang Dibekali Ilmu Jurnalistik dan Media Sosial
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 24 November 2024 | 04:30 WIB
Siap Pantau! Bawaslu Intensifkan Pengawasan Jelang Pemungutan Suara
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 24 November 2024 | 04:25 WIB
Destinasi Hits di Kota Padang! Teluk Buo Masuk 100 Besar ADWI 2024
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 24 November 2024 | 04:13 WIB
Strategi Padang Sambut Liburan Nataru: Aman, Nyaman, dan Bebas Premanisme