Ketua LKAAM Sumbar: Jilbab Melindungi Perempuan dan Menjaga Adat Minangkabau

: Ketua LKAAM Sumbar yang juga mantan Wali Kota Padang, H. Fauzi Bahar, MSi., Datuak Nan Sati. (Foto: istimewa)


Oleh MC KOTA PADANG, Sabtu, 16 Maret 2024 | 10:12 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 168


Padang, InfoPublik - Mantan Wali Kota Padang H. Fauzi Bahar, M.Si., Datuak Nan Sati mengungkapkan bahwa aturan mewajibkan siswi sekolah negeri berpakaian muslimah bukanlah hal baru, karena sudah lama diterapkan di Kota Padang

Ketua LKAAM Sumbar ini melihat aturan berjilbab adalah sebuah kearifan lokal. Jauh sebelum Republik Indonesia ada, gadis Minang dulunya sudah berbaju kurung. "Kita tetap berupaya mengembalikan gadis-gadis Minang berbaju kurung menyukai dan mencintai budayanya sendiri," tuturnya, Jumat (15/3/2024).

Fauzi juga menjelaskan bahwa pasangan baju kurung adalah selendang, kain yang dililitkan pada leher perempuan, itulah yang namanya jilbab. "Kenapa dililitkan dileher? Ketika ada angin, tidak diterbangkan,” ujarnya lagi.

Bagi kaum perempuan Ranah Minang, kata Fauzi, pakaian seragam berjilbab sudah menjadi identitas sosial sekaligus identitas agama Islam.

"Jilbab itu bagi kaum perempuan sebagai identitas agama Islam karena sudah diimplementasikan yang berazas adaik basandi syara', syara' basandi kitabullah, syara' mangato adaik mamakai," ungkapnya lagi.

Fauzi juga menegaskan bahwa jilbab sudah menjadi profil serta identitas sosial perempuan Minangkabau sejak masa lalu sampai saat ini. "Jilbab sebagai pakaian Muslim bagi perempuan Minangkabau sudah diakomodiasi sejak masa lalu sebagai identitas sosio-religius," tambahnya.

Bahkan, kata Fauzi, penggunaan jilbab pada dunia pendidikan di Kota Padang, khususnya para siswi muslim, juga telah menjadi pakaian resmi di seluruh sekolah di kota tercinta ini semasa dulu ia memimpin Kota Padang.

"Maka sulit membedakan antara siswi anak orang kaya dengan anak orang miskin. Sebab, semuanya sudah serba tertutup. Sebelumnya, siswi anak orang kaya pakai anting emas, cincin dan kalung, rambut di salon rada kuning mirip perempuan barat," ungkap Fauzi.

Sekali lagi ia menegaskan bahwa jilbab melindungi perempuan dan menjaga adat Minangkabau. "Dulu bernama karuduang atau salendang. Remaja Minangkabau sudah menjadikan selendang atau penutup kepala atau jilbab sebagai pelengkap utama identitas diri mereka," tandasnya. (MC Padang/Irwan Rais).

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 07:21 WIB
Bangga! Tiga Masjid dari Sumbar Raih Penghargaan Ampera 2024
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Senin, 30 September 2024 | 16:38 WIB
Peternakan Kambing Etawa Ari Farm Sukses Kembangkan Usaha di Padang Panjang, Intip Resepnya
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Kamis, 26 September 2024 | 13:04 WIB
Pemkot Padang Panjang Lakukan Optimalisasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Kamis, 26 September 2024 | 12:52 WIB
Pemkot Padang Panjang dan DPRD Setujui Perubahan Kebijakan Anggaran Daerah 2024
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Rabu, 18 September 2024 | 18:12 WIB
Tingkatkan Literasi Digital, Pelaku UMKM Ekonomi Kreatif Padang Panjang Ikuti Bimtek