Kemenkraf RI: Pengembangan Desa Wisata Tamanmartani Harus Didukung Antarlembaga

: Fokus Grup Discussion (FGD) Pemetaan Kebutuhan Pelatihan Kampanye Sadar Wisata 5.0, untuk pengembangan Desa Wisata Tamanmartani.


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 15 Maret 2024 | 16:44 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 156


Sleman, InfoPublik – Butuh dukungan antarlembaga dan terus menjalin komunikasi dengan pihak Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) untuk mengembangkan potensi Desa Wisata Tamanmartani hingga dapat memberi kontribusi  perekonomian daerah setempat.

Hal itu disampaikan Analis Penyusun Bahan  Kegiatan, Kemenkraf RI, Chatarina Asri Kusumajati ketika membuka Fokus Grup Discussion (FGD) Pemetaan Kebutuhan Pelatihan Kampanye Sadar Wisata 5.0, untuk pengembangan Desa Wisata Tamanmartani, di Balai Pemerintah Desa Yogyakarta, Ngajeg Tirtomartani Kalasan, Kamis 14 Maret 2024.

Chatarina mengingatkan intervensi program sosialisasi Sadar Wisata Periode 2024 yang diterima Desa Wisata Tamanmartani tidak datang dengan tiba-tiba, melainkan melalui proses dan seleksi yang panjang.

“Pada periode dimaksud terdapat 20 tempat, mengerucut hingga 10 dan untuk Yogyakarta adalah Tamanmartani, Kalasan dan Jagalan Bantul,” tuturnya.

Karenanya, Chatarina berharap agar peserta FGD dapat memberikan dukungan terhadap kegiatan Kampanye Sadar Wisata dengan mengesampingkan egosentrisnya. Tetapi justru saling memberikan dukungan antarkelembagaan serta selalu menjalin komunikasi dengan pihak Kemenkraf.

“Kerjasama menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan desa wisata, sebab masing-masing memang berkaitan dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus dibangun ekosistem yang menjamin kebersamaan satu dengan yang lain,” bebernya.

Sementara Lurah Tamanmartani, Gandang Harjanata juga mengajak peserta FGD memberikan kontribusi dalam pengembangan Desa Wisata Tamanmartani. “Kita akan mengembangkan sesuai dengan kondisi yang ada dan tidak mengada-ada,” ujar Gandang.

Wilayah Tamanmartani, lanjut Gandang, masuk dalam Kawasan Strategis Nasional. Hal itu karena Tamanmartani tak terlepas dari adanya Cagar Budaya, maka pembangunannya pun tidak sembarangan. Seperti  berdirinya pabrik maupun hotel yang ketinggian bangunannya tidak boleh melampai batasan.

FGD yang diikuti oleh perangkat Kalurahan, lembaga-lembaga tingkat Kalurahan serta tokoh masyarakat itu menggali berbagai permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan pariwisata. Beberapa di antaranya yang mengemuka adalah soal kelembagaan, manajemen, kesiapan masyarakat, SDM pengelola destinasi wisata, serta yang terkait dengan Sapta Pesona Pariwisata.

FGD akan ditindaklanjuti dengan pelatihan bagi tokoh masyarakat terpilih yang diselenggarakan Kemenkraf. Berdasarkan jadwal yang diterima para peserta FGD, kelanjutan kegiatan di 2024 meliputi April-Mei yakni kegiatan pelatihan, lalu Mei hingga Juli pendampingan dengan empat kali kunjungan. Sementara pada Agustus adalah Forum Kolaborasi Pentahelix dengan Desa/Kampung Wisata dan Pengukuran Dampak Kampanye Sadar Wisata 5.0. 2024. (Tri Joko S/KIM Kalasan)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV SUMATERA BARAT
  • Jumat, 10 Mei 2024 | 20:50 WIB
Pengembangan Deswita Solusi Percepatan Ekonomi Sumbar
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 07:40 WIB
Bawa Misi Percepat WHO, Satgas Halal Kota Padang Panjang Sambangi DeWi
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Senin, 29 April 2024 | 13:14 WIB
Tiga Daya Tarik Desa Wisata Nagari Lawang
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Rabu, 24 April 2024 | 15:17 WIB
Sebanyak 12 Desa Wisata di Buleleng Bersiap-siap Ikuti ADWI 2024