- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 21 November 2024 | 21:14 WIB
: Siswa-siswi yang mengikuti uji kompetensi keahlian (UKK) di jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMK Negeri 1 Gorontalo Utara. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 11 Maret 2024 | 20:31 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 213
Gorontalo Utara, InfoPublik – Siti Halimah, seorang pelaku UMKM di Provinsi Gorontalo yang sukses membawa nama brand Ghidza Sasuke, diundang untuk menjadi penguji eksternal dalam kegiatan uji kompetensi keahlian (UKK) jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMK Negeri 1 Gorontalo Utara.
“Dalam ujian yang dilaksanakan pada Rabu hingga Jumat (6-8/3/2024) lalu, jenis kompetensinya adalah pengolahan surimi dan bakso ikan tuna. Alhamdulillah produk yang selalu kami buat juga di Ghidza Sasuke,” tutur Siti Halimah, Senin (11/3/2024).
Siti Halimah mengapresiasi SMK Negeri 1 Gorontalo Utara yang telah melibatkannya dalam uji kompetensi ini. Ia berharap dunia pendidikan, terutama siswa SMK di Gorontalo Utara, mampu memahami teori di sekolah dan praktik di dunia industri.
Kemampuan mengolah surimi dan bakso ikan tuna, kata Siti Halimah, akan meningkatkan daya kreasi siswa dan memiliki inovasi dalam menciptakan produk yang menarik serta diminati masyarakat. Selain itu, juga mampu mengembangkan manajerial usaha dan beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang kompetitif.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan SMK Negeri Gorontalo Utara kepada kami sebagai penguji eksternal, terima kasih Kepada Sekolah Pak Edison Jassin, Kepala Jurusan Ibu Risna, dan ibu Uki, Pak Hendra, yang telah mendampingi dalam uji kompetensi ini,” ujar Siti Halimah.
Di kesempatan tersebut, Siti Halimah menjelaskan bahwa Provinsi Gorontalo dikenal kaya hasil tangkapan ikan yang segar, mengandung protein Omega 3 dan Omega 6 yang sangat baik untuk gizi otak anak, serta aman dikonsumsi karena tanpa tambahan pengawet dan bahan kimia lainnya.
Ia mendorong para siswa SMK untuk menjadi pelaku usaha yang andal dan mampu bersaing dengan produk serupa dari luar daerah.
Ia juga meyakinkan para siswa bahwa dengan mengolah hasil tangkapan nelayan lokal, hal itu akan memberi keuntungan berlipat, mulai dari memberdayakan masyarakat sekitar, meningkatkan nilai tambah (value added), membuka peluang usaha dan kesempatan kerja, serta secara mikro mampu membuat kekuatan ekonomi di daerah.
Siti Halimah pun berbagi pengalaman tentang produk Gidza Sasuke yang dikelolanya. Semula, ia mengaku hanya memproduksi lauk-pauk (nugget) untuk kebutuhan anak-anaknya. Karena ingin memberi asupan gizi yang tinggi, ia pun memilih ikan hasil tangkapan nelayan Gorontalo.
Saat membuat nugget itulah ia berniat untuk memproduksinya dalam jumlah yang banyak. Lalu Siti Halimah menggunakan aplikasi media sosial menawarkan produk tersebut kepada relasinya. Gaung pun bersambut, ternyata produknya itu disukai banyak orang.
Dengan langkah kecilnya itu, Siti Halimah ikut berperan aktif dalam menggerakkan roda perekonomian dimulai dari belanja dari warung kecil dan pedagang sayuran, memberdayakan para siswa magang perempuan, berbagi ilmu dan pengalaman, hingga melibatkan para nelayan dan petani dalam pemenuhan bahan baku.
Saat ini, Siti Halimah berperan aktif membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan generasi bangsa, terutama anak-anak, dengan meningkatkan pengonsumsian ikan.
Berkat kehadiran Siti Halimah dan produk olahan ikan dari Ghidza Sasuke yang sarat gizi, anak-anak jadi gemar mengonsumsi ikan sehingga terhindar dari gizi buruk dan tengkes. (mcgorontaloprov)