:
Oleh MC KOTA MALANG, Senin, 11 Maret 2024 | 21:21 WIB - Redaktur: Juli - 100
Malang, InfoPublik - Menyambut Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1946, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang, Jawa Timur menggelar Upacara Tawur Agung Kesana di depan Balai Kota Malang, Minggu (10/3/2024).
Usai ritual upacara ini, kemudian dirangkaikan dengan kirab budaya dan pawai ogoh-ogoh yang berlangsung meriah.
Ketua PHDI Kota Malang, I Made Wartana mengungkapkan rasa syukurnya dapat berpartisipasi dalam upacara Tawur Agung Kesanga di depan Balai Kota Malang.
Disampaikannya, tahun ini upacara kembali dilakukan di Alun-lun Tugu yang dianggap titik nol Kota Malang sebagai simbol kesucian dalam menyambut Hari Raya Nyepi.
Menurut Wartana, ritual Tawur Agung Kesanga dilaksanakan di depan Balai Kota Malang karena tempat tersebut menjadi pusat pertumbuhan kota, dengan ruang terbuka hijau yang menjadi pertemuan arah utara, selatan, timur, dan barat. “Titik nol inilah tempat yang paling suci untuk melaksanakan Tawur Agung Kesanga,” terangnya.
Sedangkan rangkaian kirab budaya dan pawai ogoh-ogoh dilakukan mengelilingi beberapa lokasi, dimulai dari Bundaran Tugu, Jalan Majapahit, Kayutangan, Jalan Kahuripan, dan berakhir kembali di Bundaran Tugu Kota Malang.
Ogoh-ogoh sendiri merupakan karya seni patung yang diarak menjelang Hari Raya Nyepi yang melambangkan kepribadian Butha Kala. Ada tujuh ogoh-ogoh yang diarak, yakni Bathara Kala, Jalandhar, Tarakasur, Sang Kala Kalimaya, Wong Samar, Kereb Akasa, dan Aras Ijomaya.
Tujuan mengarak ogoh-ogoh ini adalah untuk mengusir dan menetralkan sifat sifat negatif sehingga memasuki Hari Raya Nyepi, umat Hindu tidak terganggu dalam hal apapun dan dapat menjalankan ibadahnya dengan khusyuk. “Kami juga berharap ini bisa menjadi atraksi budaya tahunan yang menarik,” kata Wartana.
Wartana juga berharap momen ini dapat menjadi menjadi ajang untuk memperkokoh persatuan dan kebersamaan masyarakat Hindu serta menghidupkan kembali seni dan budaya lokal. Dalam rangka memperkaya acara tersebut, juga diselenggarakan atraksi barongsai dan bantengan, dengan demikian, perayaan Nyepi tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan di antara umat Hindu dan seluruh masyarakat. (cah/yon)