- Oleh MC KAB SUMENEP
- Selasa, 26 November 2024 | 10:19 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Sabtu, 9 Maret 2024 | 05:03 WIB - Redaktur: Juli - 113
Sumenep, InfoPublik - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Karimiyah Desa Braji Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep menggelar malam puncak Haflah Tasyakuran Imtihan yang menghadirkan Habib Hasan Bin Alwi Al-Idrus dari Solo, Kamis (7/3/2024) malam.
Pengasuh Ponpes Al-Karimiyah, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, pada kesempatan tersebut mengajak para santri dan orang tua santri untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, sebab tidaklah mudah bagi santri dalam menghafal Al-Qur'an dan kitab-kitab, jika tidak melaksanakan dengan sungguh-sungguh karena Allah SWT.
"Sebab, jika tidak bersungguh-sungguh dalam membaca kitab tidaklah mudah, karena tantangannya sangat besar," ujar Kiai yang juga mantan Bupati Sumenep dua periode ini.
Diakui, tantangan besar yang dihadapi para santri tentunya juga tidak semudah tantangan yang dilalui para pengarang kitab- kitab tersebut. Karena mereka juga merupakan orang-orang besar yang hatinya selalu ikhlas sampai-sampai seorang pengarang kitab bernama Jurnia, selesai mengarang kitab dimasukkan ke dalam bambu dan dihanyutkan ke laut.
Selanjutnya Jurnia hanya berserah diri kepada Allah SWT, jika kitab yang dikarang diridai dan berguna bagi banyak umat, hingga akhirnya kitabnya benar-benar bisa dibaca dan dihafal oleh banyak santri hingga saat ini.
Begitu juga yang dilakukan oleh para pengarang kitab lainnya seperti K. Nawawi yang pada waktu mengarang lampu padam, namun jari-jarinya bisa menerangi hingga berhasil mengarang kitab. Serta yang dilakukan pengarang kitab Alfiah, Ibnu Malik dan sebagainya.
"Jadi mereka memang orang-orang ikhlas yang menyerahkan diri hanya kepada Allah SWT, tanpa berharap pujian manusia," tambahnya.
Sementara Habib Hasan Bin Alwi Al-Idrus, dalam tausiyahnya menyampaikan, manfaat orang yang mencari ilmu, akan memberikan manfaat di dunia dan akhirat kelak, karena itu para orang tua haruslah bersyukur dan bahagia, karena Allah SWT akan menjamin rezeki para pencari ilmu dua kali lipat yakni rezeki di dunia dan akhirat.
"Bukankah setiap manusia sudah Allah SWT jamin rezekinya, namun pencari ilmu ini akan mendapatkan dua kali lipat, rezeki di dunia dan akhirat," ungkapnya.
Menurutnya, selain pencari ilmu yang akan mendapatkan manfaat adalah penyampai ilmu, yang mendengarkan ilmu serta orang yang cinta kepada orang pencari ilmu. Karena seseorang akan dikumpulkan dengan orang yang dicintai.
"Sebab, ilmu merupakan amalan dari Allah SWT dan amanah dari Rasulullah SAW. Di mana Rasulullah juga menyampaikan semua ummat Islam akan masuk surga, kecuali yang tidak mau," paparnya. (Ren/Fer)