- Oleh MC KAB MUARA ENIM
- Selasa, 17 Desember 2024 | 10:36 WIB
:
Oleh MC KAB MUARA ENIM, Jumat, 8 Maret 2024 | 10:08 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 218
Muara Enim, InfoPublik - Kecelakaan kerja terjadi di Fly Over Bantaian tepatnya pada Kamis siang (07/03) pukul 11:00 WIB, insiden ini sempat menimbulkan kemacetan parah disepanjang jalan Desa Panang Jaya, Desa Penanggiran Kecamatan Ujan Mas dan arah menuju Kecamatan Gunung Megang.
Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim Ahmad Rizali didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD H.M Rabbain Muara Enim Ibnu Umar menyambangi para korban kecelakaan Fly Over Bantaian yang dilarikan ke RSUD H.M Rabbain Muara Enim, Kamis malam (07/03).
Sesampainya di Ruang Instalasi Gawat Darurat, Rizali mengucapkan belasungkawa kepada para korban yang terbaring lemas usai mengalami kejadiaan naas yang terjadi siang tadi, selain memberikan dukungan moril Pj. Bupati juga memberikan bantuan materil kepada para korban kecelakaan Flyover Bantaian tersebut.
Dikatakan oleh Rizali, kejadian ini bermula saat para pekerja hendak melakukan pemasangan balok girder flyover perlintasan kereta api Bantaian. Disaat yang bersamaan, angkutan Kereta Api Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang) yang melaju dari arah Prabumulih menujuh Muara Enim melintas.
Lebih lanjut Rizali mengatakan, rangkaian kereta api yang melintas tersebut menghasilkan getaran yang cukup kuat sehingga balok girder yang sedang dalam proses pemasangan tersebut ambruk mengenai 5 gerbong rel kereta yang seketika itu anjlok dan keluar dari lintasan rel kereta api.
"Ada dua langkah yang saat ini telah diupayakan diantaranya mengevakuasi para korban dan memulihkan sesegera mungkin lalu lintas kereta api dengan menyingkirkan puing-puing beton serta balok girder yang menghalangi lintasan kereta api supaya lalulintas kembali normal,"pungkas Rizali.
Akibat dari kejadian ini 2 dari 9 orang korban meninggal dunia yakni Edi Saputra (32) Palembang, Wesron (37) Makasar sedangkan 7 orang lainnya Fadil (35) Sumenep Madura Jawa timur, Wahyudin (34) warga Makassar, Mufaridin (37), Tegar (23), Edi Setiawan (21), M Budi (51) dan M Hidayat (51) menjalani perawatan intensif.