:
Oleh MC KOTA MALANG, Kamis, 7 Maret 2024 | 17:47 WIB - Redaktur: Juli - 84
Malang, InfoPublik - Menjelang datangnya Bulan Ramadan dan di tengah harga sejumlah komoditas yang cenderung naik, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan inspeksi ke beberapa pasar tradisional dan pasar modern, Selasa (5/3/2024).
Hasilnya, beberapa harga kebutuhan pokok ada yang mengalami kenaikan, namun juga ada yang turun, seperti halnya beras kualitas premium dari harga semula Rp17 ribu per kilogram saat ini menjadi Rp15 ribu.
Harga komoditas lainnya, yakni gula pasir per kilogram saat ini Rp17 ribu dari sebelumnya Rp13 ribu. Cabai keriting yang semula Rp40 ribu per kilogramnya, kini Rp70 ribu, telur dari harga Rp25 ribu per kilogramnya, saat ini Rp29 ribu. Daging ayam dari harga Rp32 ribu, saat ini naik menjadi Rp37 ribu per kilogramnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, usai inspeksi mengatakan, harga sejumlah komoditas pangan antara pasar satu dengan lainnya tidak sama. Pasalnya, pedagang ada yang membeli langsung dari distributor dan ada yang membeli secara eceran.
Harga berbagai kebutuhan pokok tersebut, disebutkan Wahyu dalam beberapa hari ini fluktuatif. Sedangkan di pasar modern, harga-harga kebutuhan relatif lebih stabil dan terkendali.
"Artinya, meski ada kenaikan antara seribu hingga dua ribu,m rupiah, jangka waktu kemungkinan akan naik lagi lebih lama. Memang kata warga ada beberapa yang merasa wajar terkait harga kebutuhan jelang Ramadan ini. Tetapi ada pembeli lain yang merasa harga masih tinggi, dan kita akan melihat juga nanti skenarionya dalam menekan harga. Sehingga jika dirata-rata naiknya harga tidak akan memberatkan. Kita akan mencoba menurunkan agar mendekati normal pada awal tahun, supaya tidak naik pada saat awal Ramadan," jelasnya lagi.
Wahyu mengatakan, TPID akan segera mencari solusi terbaik agar harga kebutuhan di pasaran terkendali, terutama menjelang bulan Ramadan yang biasanya terjadi lonjakan harga. Ketika terjadi kenaikan harga di luar kewajaran, maka akan digelar pasar murah.
"Keberadaan Warung Tekan Inflasi yang digawangi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang juga akan dimaksimalkan, dengan demikian nantinya harga-harga kebutuhan dapat dikendalikan, dan tidak memicu inflasi," pungkas Wahyu. (say/yon)