- Oleh MC KAB MERAUKE
- Senin, 14 Oktober 2024 | 08:52 WIB
: Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Tuke, Papua Selatan
Oleh MC KAB MERAUKE, Jumat, 8 Maret 2024 | 15:20 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 1K
Merauke, InfoPublik – Perkebunan tebu yang akan dikembangkan sebagai komoditi unggulan di Kampung Sermayam,Distrik Tanah Miring, Merauke, Papua Selatan kini sudah memasuki tahap pembibitan awal. Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, sempat meninjau lokasi perkebunan tebu pada Selasa 5 Maret 2024.
“Sudah berjalan, untuk pembibitan sudah 120 hektar dan fasilitas pekerja sudah dibangun, seperti kantor, laboratorium, mess karyawan dan gudang,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Selatan, Petrus Assem, Rabu 6 Maret 2024. Ia menyebut PT. Global Papua Abadi dan PT. Murni Nusantara Mandiri sebagai pelaksananya.
Perkebunan tebu ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang merupakan lanjutan dari program Food Estate guna mendukung percepatan swasembada gula nasional dan bioethanol sebagai bahan bakar nabati.
“Setelah dihitung-hitung itu ketersediaan gula untuk Indonesia bahkan Asia itu kurang, sehingga satu satunya cara pemerintah mendorong ini dan dari Merauke sini lah akan disuplai di seluruh Indonesia hingga luar Indonesia dan akan jadi perkebunan terbesar di Asia,” beber Petrus Assem.
Terkait bibit tebu yang digunakan, Petrus menjelaskan, berasal dari Australia dan akan melalui beberapa tahapan pemprosesan hingga 2027 mendatang. ”Butuh waktu hingga 11 bulan lamanya mengingat nilai investasi perusahaan mencapai Rp53,8 triliun dengan luas lahan 506 ribu hektar,” sambungnya.
Alasan dikembangkannya perkebunan tebu, berdasarkan riset khusus, Kabupaten Merauke merupakan wilayah yang cocok untuk membudidayakan tebu. Nantinya hasil perkebunan akan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar perkebunan, selain juga penyerapan tenaga kerja masyarakat di Papua Selatan. “Peluang Investasi ini rasanya sangat perlu dalam menunjang perekonomian di Papua Selatan,” pungkasnya.(McMrk/02/Ngr)