Selain Cabai Merah, Ini Komoditas Lain Penyumbang Inflasi selama Februari 2024 di Sumbar

:


Oleh MC KOTA PADANG, Minggu, 3 Maret 2024 | 00:28 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 171


Padang, InfoPublik - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Irfan Sukarna menjelaskan, pertumbuhan Inflasi di Provinsi Sumatera Barat pada Februari 2024 dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 3,29 persen (mtm) dengan andil 1,10 persen (mtm).

"Beberapa komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu, cabai merah, cabai rawit, beras, minyak goreng, jengkol dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,69 persen; 0,09 persen; 0,09 persen; 0,06 persen; dan 0,05 persen (mtm)," ungkap Irfan, dalam keterangannya, Jumat (1/3/2024).

Lebih lanjut Irfan mengungkapkan, peningkatan harga pada aneka cabai seiring dengan turunnya pasokan yang disebabkan oleh gagal panen di berbagai daerah produksi akibat cuaca yang tidak mendukung. Kemudian pada komoditas beras mengalami peningkatan harga akibat belum masuknya masa panen sehingga pasokan terbatas. Sementara itu, harga minyak goreng meningkat sejalan dengan peningkatan biaya produksi.

"Kelompok penyumbang inflasi Sumatera Barat selanjutnya adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi sebesar 0,29 persen (mtm) dengan andil sebesar 0,05 persen (mtm)," bebernya.

Menurutnya, realisasi inflasi tahunan Sumatera Barat tetap terkendali dan berada di sekitar batas atas target inflasi 2,5±1 persen (yoy), hal tersebut didukung oleh sinergi yang kuat dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Barat dalam mengendalikan harga, memastikan ketersediaan pasokan, mendukung kelancaran distribusi, serta melakukan berbagai kegiatan komunikasi efektif.

"Berbagai upaya pengendalian inflasi daerah yang telah dilakukan pada Februari 2024 antara lain Penyelenggaraan operasi pasar/pasar murah, sidak pasar tinjauan harga dan pasokan secara rutin, Intensifikasi distribusi komoditas pangan strategis melalui mobil boks keliling oleh Toko Tani Indonesia Center (TTIC), pendistribusian beras SPHP dan stok pangan komersil oleh BULOG, penguatan digitalisasi data dan informasi komoditas pangan, serta kegiatan koordinasi/rapat rutin dan berbagai kegiatan komunikasi efektif lainnya dalam rangka menjaga ekspektasi inflasi masyarakat," urainya.

Ia menambahkan, TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi agar inflasi IHK dapat terkendali dalam sasarannya. Sinergi terus dilanjutkan dengan memperkuat koordinasi dan sinergi dalam mengimplementasikan program pengendalian inflasi pangan.

"Berbagai upaya menjaga inflasi terkendali dalam sasaran tersebut pada gilirannya diharapkan dapat mendukung upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang inklusif dan berkelanjutan," kata dia. (MC Padang/Marajo)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 26 Juli 2024 | 10:34 WIB
Pemkot Padang Integrasikan Mulok Keminangkabauan di Kurikulum SD dan SMP
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 26 Juli 2024 | 10:07 WIB
BBPOM dan Polda Sumbar Amankan 24.680 Butir Obat Ilegal
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 25 Juli 2024 | 07:05 WIB
Perangi Narkoba, Pj Wali Kota Padang Lakukan Pemusnahan Massal
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 24 Juli 2024 | 23:40 WIB
Kolaborasi Seni Anak dan Disabilitas Meriahkan SABA Fest 2024 di Padang