Lakukan Studi Tiru, PMI Sleman Jelaskan soal Layanan Darah Gratis ke PMI Purworejo

: PMI Kabupaten Sleman Terima Kunjungan PMI Kabupaten Purworejo untuk Studi Tiru


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 1 Maret 2024 | 16:26 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 184


Sleman, InfoPublik – Untuk meningkatkan pelayanan darah kepada masyarakat yang membutuhkan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, melakukan kunjungan Studi Tiru ke kantor PMI Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (28/2/2024). Mereka antara lain mendapat penjelasan terkait program Layanan Darah Sleman Gratis (LADAMAMIS) yang dimiliki PMI Kabupaten Sleman.


“Beberapa materi yang ingin diperoleh dari PMI Kabupaten Sleman meliputi pelayanan darah dengan segala rangkaiannya, tata kelola keuangan PMI serta kiat PMI terhadap perolehan fasilitas dari pemerintah daerah,” ujar Wakil Ketua Bidang Pelayanan PMI Kabupaten Purworejo, Ernawan Cahyo di Markas PMI Kabupaten Sleman. Ernawan menjelaskan, kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan Program Kerja PMI Kabupaten Purworejo tahun 2024 bidang Unit Kegiatan Transfusi Darah serta peningkatan kapasitas pelayanan darah di Kabupaten Purworejo.


Terkait pelayanan darah gratis atau LADAMAMIS, Sekretaris PMI Kabupaten Sleman, Sarijan menyampaikan Pemkab Sleman menyediakan dana untuk biaya produksi pengolahan darah yang dilakukan PMI. “Sehingga bagi penduduk Kabupaten Sleman bila memerlukan transfusi menggunakan darah produk PMI Sleman gratis, ketentuannya dirawat di rumah sakit yang sudah MOU dengan PMI Sleman. Syaratnya dengan menyerahkan foto copy KTP atau KK ke pihak rumah sakit,” terang Sarijan.


Di Kabupaten Sleman telah terbentuk komunitas/grup penggerak donor darah yang anggotanya dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk organisasi keagamaan, dari perusahaan, pemuda bahkan Babinkamtibmas. Mereka secara mandiri melaksanakan kegiatan donor darah secara rutin dengan jadwal ditentukan sendiri oleh kelompok masyarakat itu. Untuk PMI Kapanewon, dalam setahun wajib menyelenggarakan donor darah masal sebanyak empat kali. Untuk pelaksanaan donor darah masal dalam satu hari ditentukan tiga titik/tiga tempat. “Para penggerak donor darah merupakan jejaring termasuk rumah sakit, maka PMI menyediakan forum untuk komunikasi dan evaluasi,” tambahnya.


Sedangkan sistem pengelolaan keuangannya, Sarijan menjelaskan, berlaku satu pintu yakni di Bendahara PMI. “Unit donor darah, klinik, markas dan kegiatan PMI lainya bila akan melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja mengajukan anggaran kepada pengurus, dari situ dicermati oleh pengurus terkait kesesuaian perencanaan apa tidak. Dengan demikian pula semua transaksi keuangan keluar dan masuk melalui satu pintu,” beber Sarijan.


Tata kelola organisasi, lanjut Sarijan, dilakukan dengan transparan dan akuntabel sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat, maka audit eksternal dilakukan setiap tahun. Sejak 2019 opini audit PMI Sleman adalah WTP atau wajar tanpa pengecualian.


“Hal itu yang membuat kepercayaan pemerintah daerah terhadap PMI Sleman cukup tinggi, terbukti dukungan pemerintah daerah tidak hanya sebatas anggaran biaya produksi darah, tetapi berbagai peralatan Unit Donor Darah yang harganya lebih dari 4 miliar, serta untuk kendaraan juga difasilitasi. Hanya memang PMI tidak mengajukan hibah dana operasional, tetapi berupa barang,” tandas Sarijan.


Sementara itu Wakil Ketua PMI Sleman, Jazim Sumirat menambahkan, antara pengurus, karyawan dan relawan kompak. “Pengurus melakukan kegiatan tidak hanya bersifat kebijakan, tetapi pengurus turut terjun langsung mendampingi kegiatan di lapangan, baik itu pelaksanaan donor darah, diklat, maupun sosialisasi kepada masyarakat,” tutup Jazim.


Rombongan terdiri Wakil Ketua Bidang Pelayanan, Sekretaris, Bendahara, Kepala Unit Donor Darah, Kepala Seksi Pengolahan Darah, Kepala Seksi Administrasi dan Keuangan serta seorang staf. Sementara dari PMI Sleman yang menerima selain Sekretaris juga hadir Wakil Ketua, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana, Ketua Bidang Pelayanan, Bendahara dan Staf Unit Donor Darah. Selama, rombongan menyaksikan proses pengolahan darah dan peralatannya di Unit Donor Darah dan desain perkantoran yang sesuai standar badan POM. (Tri Joko S/KIM Kalasan.)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 07:16 WIB
Dinas Kominfo Sergai Terima Kunjungan Studi Tiru dari Kominfo Labura
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Senin, 1 Juli 2024 | 15:04 WIB
Siapkan Kawasan Industri, Pemkab Indramayu Studi Banding ke KIT Batang
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Selasa, 5 Maret 2024 | 19:23 WIB
Tingkatkan Olah Menu Serba Ikan, Forikan Agam Studi Tiru ke Rokan Hulu
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 2 Maret 2024 | 09:10 WIB
Satpol PP Jambi Studi Tiru Kehumasan ke Satpol PP Padang
  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Sabtu, 2 Maret 2024 | 21:51 WIB
Pemkab Tegal Lakukan Studi Tiru Terkait Keberhasilan Smart City Demak