Calon Bupati Sumbawa Barat ke Depan Harus Mampu Kuasai Hilirisasi

:


Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT, Jumat, 1 Maret 2024 | 23:10 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Sumbawa Barat, InfoPublik — Munculnya sejumlah nama yang bakal bertarung sebagai Bupati/Wakil Bupati KSB pada Pilkada November mendatang mendapat apresiasi dari mantan Bupati KSB dua periode, KH. Zulkifli Muhadli.
 
Dia menilai semakin banyak kandidat yang muncul menandakan KSB tidak krisis pemimpin. 
 
‘’Antusiasme lima tahunan ini cukup bagus. Kalau calonnya banyak, itu berarti kita tidak krisis calon pemimpin, rakyat juga punya banyak pilihan,’’ katanya, Kamis (29/2/2024). 
 
Sebagai pemimpin dan sekaligus mantan ketua DPW PBB NTB, dia juga berpesan satu hal kepada seluruh bakal kandidat yang maju. Dukungan politik cukup menentukan langkah ke depan.
 
‘’Jangan hanya banyak bakal calon, tapi kendaraannya politik (parpol) tak ada ini juga percuma,’’ katanya seraya tersenyum. 
 
Untuk maju di pilkada KSB, setiap paslon minimal harus mengantongi dukungan 20 persen kursi DPRD KSB. Dia mengakui, ada cara lain setiap calon untuk maju dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Salah satunya melalui jalur independent.
 
‘’Saya dengar baru satu yang akan maju lewat jalur ini. Ini lebih pasti, ketimbang pakai partai. Mudah-mudahan lancar, karena kalau parpol itu minimal harus punya lima kursi DPRD,’’ urainya. 
 
Sebagai bupati KSB pertama, Kyai Zul tak menampik calon pemimpin KSB ke depan setelah dirinya dan Bupati KSB saat ini, H.W.Musyafirin tentunya harus memiliki kemampuan dan kecakapan. Sifat dan karakter pemimpin secara umum tentunya harus berintegritas, kapabilitas, punya kapasitas, punya modal sosial dan kultural. 
 
‘’KSB ke depan akan punya banyak tantangan. Kita akan mengarah sebagai menjadi daerah industri baru,’’ katanya.
 
Untuk itu, KSB membutuhkan pemimpin yang mampu menguasai segala hal, sebagai daerah yang akan menjadi pusat ekonomi baru di NTB umumnya Indonesia timur.
 
‘’Kalau saya, bupati ke depan harus mengetahui apa saja yang harus disiapkan menghadapi era hilirisasi industri,’’ urainya.
 
Pemimpin KSB harus memahami bahwa industrialisasi tidak datang sendiri. Dia datang dengan segala atribut, ornamen dan juga akan dengan segala macam dampak sosial, politik, budaya, keamanan hingga spiritual.
 
‘’Ini bukan pekerjaan tambahan tapi menjadi pekerjaan utama yang harus diperhatikan oleh bupati ke depan,’’ ingatnya. 
 
Jadi lanjut Kyai Zul, dinamika yang dihadapi nanti membutuhkan bupati yang lebih komplit, yang lebih konferensif, mampu menghadapi kompleksitas yang ada.
 
‘’Saya berharap nanti akan lahir pemimpin seperti itu. Calon-calon yang mampu menguasai semua persoalan yang ada,’’ tutupnya. (MC Sumbawa Barat)
 

Berita Terkait Lainnya