- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 08:26 WIB
: Foto : Rikhard
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Rabu, 28 Februari 2024 | 22:12 WIB - Redaktur: Juli - 255
Langgur, InfoPublik - Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Jasmono mengatakan, banyak cerita sukses dari daerah lain yang menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi mengelola potensi di desa, dapat menjadi sumber peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat.
“Hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup dan sumber daya manusia. Di antaranya, Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan penanggulangan kemiskinan, adalah hal-hal yang harus menjadi perhatian semua pihak,” ungkap Jasmono pada sambutan pembukaan Musrenbang Kecamatan Kei Kecil yang digelar di Aula Kantor Bupati Malra, Rabu (28/2/2024).
Menurutnya, pengelolaan potensi desa secara kreatif dan inovatif kiranya dapat didorong dalam rangka penanggulangan kemiskinan.
Angka Kemiskinan di Malra pada 2023 sedikit mengalamai kenaikan. Kebijakan daerah untuk penanggulangan kemiskinan sudah harus diarahkan pada penguatan aspek pemberdayaan.
“Kita berupaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan," katanya.
Hal ini berarti, sektor-sektor pemberdayaan di daerah, misalnya perikanan, pertanian, perindustrian, koperasi dan UKM, harus mampu turun dan merekrut sasaran masyarakat miskin dan miskin ekstrem (yang belum ter-cover dalam kelompok binaan/kalompok pemberdayaan) sesuai potensi sektor pemberdayaan masing-masing.
Upaya penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan hanya dapat dilakukan melalui pemberdayaan.
Selanjutnya, masyarakat miskin yang tidak berdaya secara ekonomi, harus dapat diidentifikasi, direkrut, dibina, didampingi, diberikan bantuan pemberdayaan, didorong untuk akses modal, termasuk sampai dengan pemasaran hasil produksinya.
"Kita tidak bisa hanya bertahan dengan bantuan sosial, yang sama artinya dengan memelihara kemiskinan. Masyarakat harus didorong untuk mandiri. Pemerintah memfasilitasi, tidak hanya memberikan Ikan, tetapi yang paling penting Kita berikan juga kailnya," ungkap Jasmono.
Dalam hal peningkatan kesejahteraan, diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tahun 2023 Maluku Tenggara mampu meningkatkan nilai IPM menjadi 67,57 walau masih ada sejumlah permasalahan dalam aspek pelayanan pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat masih perlu untuk ditangani.
Jasmono menegaskan, ke depan, inovasi pelayanan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan sampai ke desa akan semakin didorong untuk peningkatan digitalisasi.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah ohoi (desa) sudah mulai terbiasa dengan penggunaan aplikasi berbasis sistem informasi.
"Terkait itu, ke depan, perlu untuk kita bisa lebih mengoptimalkan pelayanan masyarakat secara digital. Digitalisasi pelayanan di Ohoi adalah suatu keharusan. Data base Ohoi, pelaporan kinerja pembangunan dan keuangan, termasuk pengelolaan potensi ohoi, ke depan akan dikelola melalui sistem informasi," ungkapnya.
Jasmono menugaskan Dinas Komunikasi dan Informatika memberikan pendampingan. Sehingga ke depan, secara optimal pemerintahan ohoi akan mampu menjalankan pelayanan secara lebih efektif dan efisien. Di samping juga ada fungsi pengawasan, pengendalian dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, kepada pemerintah Ohoi.
Dia menambahkan, pembangunan hanya dapat berhasil jika ada dukungan dan pertisipasi masyarakat. Peran serta dan dukungan unsur pemerintah ohoi, elemen pemuda, lembaga kemasyarakatan, unsur keagamaan dan unsur adat, untuk saling bersinergi mendorong kemajuan di daerah ini, mulai dari partisipasi dalam merencanakan pembangunan daerah. (MC. Maluku Tenggara/Adolof Labetubun).