- Oleh Wahyu Sudoyo
- Kamis, 18 Juli 2024 | 06:03 WIB
: Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Semarang, Hendy Lestari menyerahkan cendera mata kepada pimpinan studi tiru Pemkot Pasuruan.(Foto : Junaedi))
Oleh MC KAB SEMARANG, Senin, 5 Februari 2024 | 11:19 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 98
Ungaran, InfoPublik - Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang menggandeng Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) guna meningkatkan kinerja dan mengejar peningkatan pendapatan daerah.
Kepala BKUD Rudibdo menjelaskan pihaknya telah mengajukan proposal permintaan penempatan lulusan STAN di OPD yang dipimpinnya itu. Permohonan yang diajukan sejak 2022 itu akhirnya terealisasi pada tahun 2023.
Sebanyak 12 alumni STAN dari berbagai program studi ditugaskan di BKUD. Diantaranya manajemen aset, penilai pajak dan pengelola keuangan dinilai mampu memberikan kontribusi positif bagi pencapaian kinerja BKUD. “Tujuan kinerja organisasi dicapai dengan adanya team work yang baik. Keberadaan mereka memperkuat kinerja pengelolaan keuangan daerah,” tegas Rudibdo di ruang Dharma Satya Kompleks Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Jawa Tengah (Jateng) pada Jumat (2/2/2024.
Ditambahkan oleh Rudibdo, salah satu peningkatan pendapatan yang cukup signifikan adalah Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Pada tahun 2023 lalu realisasinya mencapai Rp61,91 miliar atau 111 persen dari target. Salah satunya didukung personel penilai pajak yang berasal dari alumni STAN. “Mereka memiliki lisensi dan kewenangan penuh untuk menilai pajak yang akan dikenakan. Sehingga aktual dan mendekati harga transaksi yang sebenarnya,” terangnya.
Selain itu, pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB P2) juga menunjukkan kecenderungan meningkat dalam lima tahun terakhir. Upaya itu didukung kebijakan insentif fiskal yang dikeluarkan Bupati Semarang H Ngesti Nugraha. Yakni penghapusan denda keterlambatan dan pengurangan pembayaran piutang PBB P2 sebesar 25 persen untuk keterlambatan sebelum tahun 2021.
BKUD juga memperbanyak kanal pembayaran non tunai yang ternyata meningkatkan kepercayaan wajib pajak. Sekaligus menumbuhkan kesadaran membayar pajak tepat waktu.
Ketua rombongan studi tiru Pasuruan, Yudi Andi memuji strategi yang dilakukan BKUD untuk meningkatkan pendapatan daerah. Dikatakan, pada tahun ini APBD Kota Pasuruan tercatat Rp1,15 triliun. Sedangkan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp160 miliar. Sebagai perbandingan, APBD Kabupaten Semarang 2024 sebesar Rp2,6 triliun dan realisasi PAD 2023.“Cara itu sangat bagus dan akan Kami kaji untuk diterapkan di Pasuruan,” pungkasnya.(*/Junaedi)