Peringatan ke-64 Hari Gizi Nasional, Sekda Tuban Sebut Masalah Stunting Cukup Pelik

: Foto : Sekda Tuban saat berikan santunan kepada warga. (mila)


Oleh MC KAB TUBAN, Sabtu, 27 Januari 2024 | 20:24 WIB - Redaktur: Juli - 666


Tuban, InfoPublik - Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kabupaten Tuban menggelar puncak peringatan ke-64 Hari Gizi Nasional yang diselenggarakan di GOR Rangga Jaya Anoraga, Sabtu (27/1/2024).
 
Serangkaian acara dilaksanakan, mulai dari lomba cipta menu, santunan, hingga donor darah. Acara dibuka langsung oleh Sekda Budi Wiyana, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes P2KB) Esti Surahmi, Ketua DPC Persagi Tuban Siswanti, Ketua Dharma Wanita Sri Rahayu Budi Wiyana, Ketua TP PKK Hart Novembria, Ketua II Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Kabupaten Tuban Aulia Hany Mustikasari, dan seluruh ketua organisasi kesehatan.
 
Sekda Budi Wiyana dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi terhadap Persagi Tuban, yang telah menggelar rangkaian acara semarak Hari Gizi Nasional ke-64.
 
Ia mengajak semua anggota Persagi untuk terus menunjukan eksistensi dan komitmen mereka melalui berbagai macam program kesehatan, utamanya masalah stunting. “Masalah stunting cukup pelik di Kabupaten Tuban, untuk itu peran ahli gizi sangat dibutuhkan,” ucap sekda.
 
Sinergi dengan pemerintah sangat dibutuhkan untuk optimalisasi program pengurangan angka stunting. Diketahui,  angka prevelensi stunting di Kabupaten Tuban masih 24 persen, dan angka nasional saat ini adalah 20 persen.
 
Bupati Tuban memasang target tahun ini bisa turun hingga ke angka 20 persen, dan ini harus direalisasikan bersama demi masa depan generasi.
 
Sekda meyakinkan, melalui lomba cipta menu yang diinisiasi, hingga masifnya sosialisasi tentang pentingnya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi terhadap ibu hamil, calon ibu hingga anak, akan bisa mengurangi angka prevelensi tersebut. Apalagi, potensi peternakan dan perikanan yang dimiliki Kabupaten Tuban, menjadi salah satu sumber protein hewani pencegah stunting.
 
Atas hal tersebut, penanganan stunting tidak mungkin diinisiasi oleh pemerintah saja, namun semua  stakeholder termasuk Persagi untuk masif melakukan kampanye pemberian makanan bergizi. Persagi harus bisa memberi masukan terkait hal ini, bagaimana strategi jangka panjang mengenai pemberian gizi yang baik untuk masyarakat.
 
"Bagaimana bersama pemerintah, Persagi mampu berkomitmen untuk mengubah kebiasaan masyarakat agar lebih aware terhadap pemberian makanan bergizi berprotein hewani kepada anak, untuk menangani stunting ini,” pungkasnya. (nurul jamilah/hei)