- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 22 November 2024 | 20:35 WIB
:
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Senin, 22 Januari 2024 | 22:05 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 77
Singkawang, InfoPublik – Mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan di awal tahun 2024, Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menyikapi dengan bijak terutama menjelang hari besar kenegaraan dan keagaamaan.
Ia mengatakan lonjakan inflasi yang terjadi di Kota Singkawang sering dialami pada bulan-bulan yang di dalamnya terdapat hari-hari besar kenegaraan maupun keagamaan.
“Mengingat dalam waktu dekat akan menghadapi rentetan hari besar mulai dari pemilu, Imlek, Cap Go Meh, Ramadan hingga Lebaran. TPID harus menyikapi hal ini,” kata Sumastro, Kamis (18/1/2024) di kantor Wali Kota.
Menurutnya yang menjadi bahan untuk diantisipasi adalah apa yang secara historical menjadi penyumbang inflasi yang cukup signifikan di Kota Singkawang. Seperti cabai merah, daging ayam ras, ikan segar, beras, bawang merah dan bawang putih.
“Kita coba adaptasikan dengan upaya-upaya yang dapat kita lakukan di tingkat kota singkawang dan tingkat lokal,” katanya.
Berangkat dari hal itu, Sumastro meminta Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) untuk segera mencanangkan program 10 Polybag per Rumah Tangga untuk semakin menumbuhkan kemandirian pangan sebagai lanjutan dari program Pekarangan Pangan Lestari.
“Untuk Bulog dan Satgas Pangan, agar melakukan kontrol dan pengecekan terhadap komoditas beras dan bawang merah serta bawang putih guna memastikan ketersediaannya hingga menjelang Ramadan dan Lebaran,” tegasnya.
Selain itu juga, Sumastro menekankan terkait laporan tentang maraknya beredar rokok yang terindikasi ilegal masuk ke wilayah Kota Singkawang. Hal ini disinyalir sebagai salah satu sumber rokok menjadi salah satu penyumbang tertinggi inflasi Kota Singkawang.
“Dalam waktu dekat, mungkin dapat diagendakan kembali pembahasan lebih terpadu membahas rokok dan daging ilegal , kita telah koordinasi hari ini dan dari Bea Cukai Sintete juga telah siap berkolaborasi untuk sama-sama mencari sumber permasalahannya,” ujarnya.
Sementara itu, dari data yang disampaikan oleh Kepala BPS Kota Singkawang Yanuar Lestariadi, per Desember 2023 Kota Singkawang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,17% dan inflasi tahunan mencapai 1,74%. Angka tersebut menggambarkan inflasi Kota Singkawang masih relatif stabil, yang bahkan lebih rendah dari inflasi Kalimantan Barat dan Nasional.
“Terimakasih atas kerja keras semua pihak, per Desember 2023 sebaran inflasi Kota Singkawang masih cukup stabil. Bahkan lebih rendah dari Provinsi Kalbar dan Nasional yang inflasi bulanannya mencapai 0,56 % dan 0,41 persen serta inflasi tahunan berturut-turut sebesar 2,02% dan 2,61%,” katanya.
Yanuar menyebutkan, penyumbang inflasi tahunan tertinggi di Kota Singkawang didominasi oleh beras, rokok kretek filter dan bawang putih. Sedangkan untuk inflasi bulanan yaitu telur ayam ras, sawi hijau, dan kangkung.
MC. Kota Singkawang