- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 19 Desember 2024 | 09:35 WIB
: Rapat koordinasi dengan tim Satgas Ketahanan Pangan Manggarai Barat (Foto:Gonsa)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Jumat, 19 Januari 2024 | 14:52 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 104
Manggarai Barat, InfoPublik - Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menginstruksi Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai Barat, agar segera turun ke lokasi untuk mengecek kondisi di lapangan mengenai data warga yang terkena dampak terkait dengan waktu perpanjangan pengerjaan saluran irigasi Nggorang kali Wae Mese di desa Nggorang, Kecamatan Komodo.
"Besok atau lusa, tim Satgas Ketahanan Pangan, segera turun mengecek data di lapangan, untuk mengetahui kepastian data yang terkena dampak akhibat perpanjang pengerjaan saluran irigasi ini", pinta Wabup saat memimpin rapat koordinasi dengan tim Satgas Ketahanan Pangan Manggarai Barat di ruang rapat Bupati, Kamis (18/01/2024).
Rapat Koordinasi mengangkat dua hal yaitu upaya menghadapai kekeringan akhibat el nino dan perpanjangan rehab irigasi Nggorang di Kali Wae Mese desa Nggorang Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat.
Dua agenda ini dibahas karena pada kondisi lapangan sudah berdampak pada pergeseran musim tanam petani dan gagal tanam sehingga mempengaruhi ketersediaan pangan di Kabupaten Manggarai Barat.
Wabup Yulianus mengatakan, Satgas Ketahanan Pangan harus bergerak cepat apalagi sudah ada laporan dari masyarakat melalui aparat desa.
“Sudah adanya laporan yang di sampaikan oleh kepala desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat tentang perpanjangan pengerjaan saluran irigasi Nggorang Wae Mese. Juga ada permohonan bantuan beras karena petani gagal tanam akhibat pengerjaan irigasi tersebut. Ini harus direspon cepat oleh Satgas Ketahanan Pangan”, ucapnya.
Sebelumnya Satgas Ketahanan Pangan telah menerima permohonan bantuan beras dari kepala Desa Nggorang Kecamatan Komodo dan surat laporan terkait adanya perpanjangan pengerjaan irigasi di wilayah desa Nggorang.
Dalam laporananya kades Nggorang melampirkan surat pemberitahuan dari Satker NTT Perluasan Jaringan Pemanfaatan Air Nusa Tenggara II Provinsi NTT, Nomor : 01.02/ SNVTPJPANT.II/IRWA II/ 01 tanggal 3 Januari 2024, perihal perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi Jaringan Irigasi Kewenangan Pusat Daerah Irigasi Nggorang, Sub Daerah Irigasi Wae Mese di Kabupaten Manggarai Barat.
Surat itu di tujukan kepada empat kepala Desa yang terkena dampak diantaranya, desa Nggorang, desa Watu Nggelek, desa Compang Longgo , desa Golo Bilas serta Camat Komodo.
Dalam surat Satker meminta agar memberi kesempatan kepada pihak yang menggerjakan irigasi tersebut untuk selambat-lambatnya 90 hari kalender untuk menyelesaikan pekerjaannya tersebut yang semula ditargetkan akan selesai di akhir Tahun 2023.
Dilaporkan bahwa akhibat perpanjangan pengerjaan saluran irigasi ini, sebanyak 451 kepala keluarga petani yang terkena dampak. KK Petani tidak bisa tanam karena sawah mereka tidak dialiri air yang bersumber dari irigasi yang sedang dikerjakan.
"Bisa dibayangkan kalau satu kepala keluarga terdiri dari 4 orang dalam satu keluarga, misalnya saja suami, istri dan 2 anak. 451 dikalikan 4 sama dengan 1.804 orang. Kondisi ini baru satu desa, dan masih ada 3 desa lainnya yang terkena dampak dari pelaksanaan pekerjaan ini."katanya.
Ia menambahkan, sebagai Pemerintah tidak bisa tinggal diam dan jangan saling menyalahkan.
"Satgas respon cepat, lakukan koodinasi dengan pihak bulog dan pihak terkait lainnya sembari perhatikan regulasi yang ada", tegas Yulianus. (MC Kabmanggaraibarat/Gonsales/Tildis-Tim IKP Kominfo)