Oleh MC KOTA PEKANBARU, Kamis, 18 Januari 2024 | 11:31 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Pekanbaru, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru optimistis pembangunan Pasar Induk rampung tahun ini. Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai 80 persen.
"Kami masih memanggil pengelola Pasar Induk (PT Agung Rafa Bonai). Terakhir saya cek, sudah selesai 80 persen," kata Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Rabu (17/1/2024).
Setelah Pasar Induk selesai dibangun, para pedagang grosir akan dipindahkan dari samping Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS). Sehingga, semua pedagang grosir terpusat di Pasar Induk.
"Kami butuh cepat Pasar Induk. Namun, pemilik PT ARB sedang sakit. Itu yang membuat terkendala," ungkap Ami, sapaan akrabnya.
PT ARB berusaha menyelesaikan Pasar Induk tahun ini. PT ARB komitmen menyelesaikan Pasar Induk.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan Pasar Induk ini penuh dengan dinamika dimulai pada 2016 lalu. Pemko Pekanbaru dan pihak PT ARB, sebagai penyewa lahan, sudah menandatangani kontrak kerja sama pada Oktober 2016 lalu.
Pengelolaannya diberikan kepada PT ARB selama 30 tahun. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru bisa diselesaikan 2017. Pembangunan dilakukan pada 2018. Rupanya, PT ARB kekurangan modal melanjutkan pembangunan akibat pandemi Covid-19.
Pasang surat pembangunan terjadi selama masa pandemi, tahun 2020 dan 2021. Selain masalah finansial akibat pandemi, PT ARB juga meminta kepastian status lahan.
Akhirnya, Hak Pengelolaan Lahan (HPL) diterbitkan Kementerian ATR/Badan Pertanahan Nasional pada 2022. Bermodalkan HPL ini, PT ARB mendapat suntikan dana dari bank untuk melanjutkan pembangunan Pasar Induk. Karena, PT ARB telah menghabiskan dana Rp60 miliar dengan capaian pembangunan 60 persen, sejak 2017 hingga 2022.
Tim Pemko Pekanbaru juga telah membahas penyesuaian waktu pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta. Pasalnya, PT ARB sempat terkendala dana akibat pandemi Covid-19 dan belum adanya sertifikat HPL dari Pemko Pekanbaru.
Pembangunan Pasar Induk itu menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT) atau biaya pembangunan ditanggung seluruhnya oleh investor. (Kominfo11Pku/RD5/toeb)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id