- Oleh MC KAB SUMENEP
- Jumat, 1 November 2024 | 08:56 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Selasa, 9 Januari 2024 | 03:26 WIB - Redaktur: Tobari - 84
Sumenep, InfoPublik - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan terobosan baru dalam menekan inflasi. Salah satu program yang sedang disusun, yakni hadir dalam pendistribusian komoditas di tingkat petani.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep, Dadang Dedy Iskandar mengatakan, sesuai hasil analisa dari tim terkait masih tingginya inflasi ini ternyata di alur distribusi dari petani hingga pengecer biayanya cukup tinggi, sehingga harga jual pun tinggi.
Komoditas yang dihasilkan petani Kabupaten Sumenep itu seperti beras, bawang merah dan cabai rawit.
"Nah, ke depan kita akan hadir pada alur distribusi komoditas ini mulai tingkat petani hingga pengecer agar harganya turun dan inflasi bisa kita tekan," ujar Dadang, Senin (8/1/2024).
Selain itu, lanjut Dadang, sebagai langkah lain menekan inflasi, yakni melalui gerakan pangan murah dan operasi pasar secara rutin juga akan tetap dilakukan. "Kita juga melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terkait mata rantai distribusi komoditi pangan, mulai dari petani sampai kepada pasar," tuturnya.
Dadang mengungkapkan, meskipun beberapa komoditas harganya masih tinggi, namun untuk stoknya aman terkendali hingga menjelang Ramadan, seperti halnya beras, bawang merang, minyak goreng, gula pasir dan cabai.
"Stok mulai Januari hingga Ramadan 1445 Hijriah, untuk beras aman. Untuk beras SPHP dari Bulog ada 100 ton hingga bulan puasa. Jadi, masyarakat tetap tenang," pungkasnya. ( Nita/Fer /toeb)