- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 26 Juli 2024 | 10:34 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Rabu, 6 Desember 2023 | 10:18 WIB - Redaktur: Kusnadi - 46
Padang, InfoPublik - Hingga bulan Oktober 2023, jumlah kasus Stunting di Kota Padang tercatat sebanyak 1636 jiwa, dari 56 ribu jiwa (2,5 persen) yang sudah diinput ke dalam aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr Srikurnia Yati menyampaikan hal tersebut saat diwawancara seusai mendapingi Walikota Padang melakukan kegiatan di Kecamatan Padang Selatan, Selasa (05/12/2023).
Menurut Kadis angka tersebut selalu bergerak, karena hingga bulan Desember 2023, pihaknya akan terus melakukan penginputan data pergerakan angka Stunting di Kota Padang.
Kadis menjelaskan untuk angka 1636 tersebut termasuk terkontrol, karena semua data by name by address, serta semua dipantau status gizinya oleh semua puskesmas di Kota Padang.
"Untuk mengatasi Stunting kita mulai dari hulu, yakni melakukan pendataan ibu hamil beresiko, seperti anemia maupun kekurangan energi kronis (kek)," ucap Kadis.
Dengan dilakukan pemantauan lanjut Kadis, maka selama sembilan bulan masa kehamilan ibu hamil akan mendapatkan enam kali pemeriksaan kehamilan, serta dua kali USG.
Ketika ditemukan ibu hamil anemia ataupun kek, kata Kadis, maka dilakukan edukasi kepada ibunya untuk memberikan asupan gizi yang mencukupi, sehingga nantinya kelahiran tidak beresiko Stunting.
Kadis meminta kepada seluruh fasilitas kesehatan, termasuk 24 puskesmas yang ada di Kota Padang untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan maksimal, sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
"Lakukan pemantauan secara berkala kepada ibu hamil dan anak Stunting, sehingga kita berharap dengan tindakan seperti itu ibu hamil tidak melahirkan anak Stunting, sementara anak Stunting dapat keluar dari status Stunting," tutupnya mengakhiri wawancara. (MC Padang/RA).