- Oleh MC KOTA TIDORE
- Senin, 25 November 2024 | 12:03 WIB
: KERJA SAMA: Pj Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali dan Bupati Halmahera Utara, Frans Manery saat menyampaikan sambutan mereka di pertemuan pembahasan inflasi, bertempat di Kantor Bupati Halmahera Utara, Senin (20/11/2023) (DOK: Humas Pemkab Pulau Morotai)
Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 21 November 2023 | 11:07 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 40
Morotai, InfoPublik, - Demi mengendalikan inflasi di daerah, Pemkab Pulau Morotai dengan Pemkab Halmahera Utara, teken MoU.
Penandatanganan tersebut, dihadiri Bupati Halmahera Utara, Frans Manery bersama pimpinan OPD-nya dan juga dihadiri Pj Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali dan jajarannya, bertempat di Aula Fredy Tjandua, Kantor Bupati Halmahera Utara, Senin (20/11/2023).
Bupati Halmahera Utara, Frans Manery mengatakan, sejak Halmahera Utara melepaskan Pulau Morotai sebagai daerah otonom baru atau dimekarkan.
Sejak itu, baru kali pertama, Pemkab Halmahera Utara dan Pulau Morotai bertemu. Pertemuan itu, dalam pembahasan pengendalian inflasi.
Bagi Frans, itu suatu hal yang luar biasa, karena setelah 14 tahun dimekarkan baru pertama kalinya dua daerah itu berdiskusi.
Orang nomor satu di Pemda Halmahera Utara itu bahkan mengagumi kemajuan Pulau Morotai, yang ia anggap sangat berkembang pesat. "Hari ini Morotai sudah cukup maju, sudah cukup berkembang, dua daerah ini dalam membangun kemaslahatan masyarakat ke depannya," ucapannya saat menyampaikan sambutannya.
Sementara Pj Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali mengatakan, sangat berterima kasih kepada Pemkab Halmahera Utara, dalam hal ini Bupati Frans Manery karena telah menerima pemda dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Dikatakannya, tim TPID merupakan tim Smart City, untuk Morotai Smart Island yang punya misi khusus.
Di mana di kesempatan itu, lanjutnya berkeinginan bertemu langsung dengan Bupati Frans Manery.
Untuk berkolaborasi demi kemajuan daerah Halmahera Utara dan Pulau Morotai. Pada bulan Juli tahun 2022, lanjutnya, tim Smart City Morotai bersamaan dengan tiga kabupaten di Halmahera. Yakni Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Halmahera Utara.
Menyepakati sebuah upaya kolaboratif untuk mewujudkan 6 dimensi Smart City salah satu dimensi itu adalah smart ekonomi.
"Dalam konteks pengendalian inflasi, prinsip smart ekonomi, dalam hal ini adalah kolaborasi, Kami rasa tepat untuk menjadi sebuah pendekatan untuk menjawab, peluang. Hambatan dan tantangan dalam menyediakan bahan pangan untuk morotai dan Halmahera Utara," cetusnya.
Dijelaskannya, data dari balai karantina ikan, pengendalian mutu tahun 2023, menyebut Morotai sebagai penghasil ikan terbesar dengan record antarpulau, domestik maupun ekspor juga tertinggi di Maluku Utara.
Di sisi lain, wilayah dengan padat penduduk tertinggi berada di daratan utama Halmahera, sehingga potensi kebutuhan ikan untuk konsumsi lokal masyarakat maupun di kawasan industri/pertambangan cukup besar permintaannya.
Untuk itu, ia berharap adanya distribusi pasokan ke Halmahera Utara, maka akan membuka peluang terciptanya peningkatan nilai transaksi ikan di level nelayan. Sekaligus menumbuhkan gairah ekonomi bagi UMKM perikanan, di kedua Kabupaten Halmahera Utara dan Pulau Morotai.
Dalam rangka pengendalian inflasi daerah, pemda Morotai juga mengharapkan agar kiranya Pulau Morotai dan Tobelo, menjadi partner dalam penyediaan pangan hortikultura.
Sejauh ini telah terjadi timbal balik penyediaan tanaman horti untuk kedua daerah, sehingga terdapat peluang kolaboratif dalam pertukaran informasi surplus. Maupun defisit pasokan di masing-masing daerah, sehingga memudahkan dalam penyediaan dan pengendalian komoditi penyumbang inflasi.
"Kami sangat berharap, lewat pertemuan hari ini, kita semakin menyatu dalam setiap niat baik dalam melayani masyarakat baik di Halmahera Utara maupun di Morotai, Karena apa pun juga, kita ini adalah keluarga besar yang masih terus rindu untuk berteduh di rumah besar yang bernama Hibua Lamo," harapnya mengakhiri. Fizri/MC Tidore