Serapan Rendah, Petani Diminta Segera Optimalkan Penyaluran Pupuk Subsidi

: Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT saat membuka FGD optimalisasi pupuk subsidi dan penginputan data penerima dan kebutuhan 2024 di Hotel Halogen Merauke, Senin (6/11/2023) -Foto:Merauke


Oleh MC KAB MERAUKE, Selasa, 7 November 2023 | 08:38 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 43


Merauke, InfoPublik - Petani di Merauke diminta segera memaksimalkan kuota pupuk subsidi yang diperoleh Kabupaten Merauke di 2023. Pasalnya, kuota pupuk subsidi yang diperoleh Kabupaten Merauke sampai saat ini belum maksimal.

Permintaan ini disampaikan Vice Presiden PT Pupuk Indonesia wilayah timur Rohedi pada Fokus Group Discussion yang diikuti kepala distrik, kepala kampung, PPL, Tim Entry terkait dengan optimalisasi pupuk subsidi 2923 dan penginputan untuk pupuk subsidi 2024 di Hotel Halogen Merauke, Senin (6/11/2023).

Rohedi mengungkapkan bahwa secara nasional yang disalurkan baru 60 persen dari anggaran subsidi sebesar 7,8 juta ton.

"Di Merauke untuk pupuk jenis urea penyerapannya baru 2.800 ton dari total 11.000 ton.Sedangkan NPK baru 55 persen dari dari anggaran sekitar 6.000 ton," jelasnya.

Serapan pupuk subsidi yang rendah ini, katanya, diakibatkan gagal panen yang telah berlangsung selama kurang lebih tiga tahun, karena musim hujan yang berkepanjangan. Akibatnya, banyak petani yang tidak mengolah lahannya.

"Jika serapan pupuk subsidi ini rendah akan berpengaruh pada kuota pupuk subsidi yang akan diterima petani di Merauke.Kemungkinan kuotanya akan turun drastis jika penyerapannya tidak maksimal,"lanjutnya.

Ia juga berharap pengimputan data dalam RDKK 2024 jauh lebih baik karena ada komunikasi dan sosialisasi sehingga data yang diinput lebih akurat dan bagus lagi.

Bupati Merauke Romanus Mbaraka, saat membuka FGD tersebut mengatakan sejak terpilih periode kedua dirinya sudah beri tugas kepada para kepala kampung untuk menyelesaikan masalah pupuk subsidi ini. "Untuk dapat pupuk subsidi harus berdasarkan RDKK, sehingga RDKK bisa diselesaikan dengan baik,"imbuhnya.

Dikatakannya, ada dua jenis pupuk yang disubsidi pemerintah yakni urea dan podka. "Petani minta NPK ditambah juga, "katanya.

Musim hujan yang cukup panjang membuat PH tanah di Merauke naik menyebabkan sejumlah penyakit bermunculan. Hal ini juga menyebabkan petani gagal panen. Namun dengan adanya musim kemarau yang sedikit panjang tahun 2023 ini diharapkan dapat mengembalikan PH ke keadaan normal.

Bupati Romanus juga menjelaskan bahwa terkait dengan kekurangan pupuk subsidi yang dialami petani selama ini, dirinya akan melakukan pertemuan dengan para kepala kampung apakah dana desa bisa digunakan untuk pengadaan pupuk subsidi. "Jangan simpan pupuk subsidi itu setelah dibeli, " pintanya.(McMrk/02/Ng/Eyvr)

 

Berita Terkait Lainnya