Angka Kemiskinan di Cilacap Turun Menjadi 10,99 Persen

: Kepala BAPPEDA Cilacap, Ir. Sujito, M.Si menyatakan angka kemiskinan di Cilacap turun menjadi 10,99 persen.


Oleh MC KAB CILACAP, Jumat, 27 Oktober 2023 | 16:42 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 66


Cilacap, InfoPublik – Angka kemiskinan di Kabupaten Cilacap telah berhasil diturunkan dari 11,02% pada tahun 2022 menjadi 10,99% pada tahun 2023. Berdasarkan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) hingga September 2023, sejumlah variabel kinerja indikator kemiskinan mengungkapkan pencapaian yang positif.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Cilacap, Sujito memberikan penjelasan mengenai dampak positif ini. “Ini dampak dari pengentasan kemiskinan angka ini termasuk yang paling kecil di wilayah Barlingmascakeb.

”Berkat dukungan seluruh komponen masyarakat, pemerintah, maupun swasta, penanganan kemiskinan di Kabupaten Cilacap telah berjalan dengan baik dan ada bukti penurunan,” jelas Sujito saat ditemui di kantornya, Jumat (27/10/2023).

Lebih lanjut, Sujito menjelaskan pencapaian terhadap sejumlah variabel yang telah dicapai dalam berbagai aspek permasalahan kemiskinan. Untuk penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dari jumlah awal 1837 unit rumah tidak layak huni, sampai dengan hari ini sudah tertangani secara tuntas.

Sedangkan untuk akses sambungan listrik, dari 280 masyarakat yang belum memiliki sambungan listrik sendiri, sudah tertangani secara tuntas di tahun 2023 dengan anggaran yang bersumber dari pemerintah provinsi Jawa Tengah.

Sujito juga menyampaikan rencana penanganan akses air bersih dan jambanisasi. Untuk akses air bersih, dari total kebutuhan 2.085 rumah, sampai dengan hari ini tinggal tersisa 1.196 rumah yang belum memiliki akses air bersih. Terkait dengan jambanisasi, dari 1.788 rumah, saat ini masih tersisa 771 KK yang belum tertangani.

Adapun untuk variabel masyarakat yang tidak bekerja dari jumlah awal 4.889 belum tertangani sepenuhnya dan masih menyisakan 1.019 orang. Sejumlah variabel ini rencananya akan dituntaskan pada tahun anggaran 2024.

Sedangkan penanganan risiko keluarga stunting sebanyak 417 KK, 547 anak tidak sekolah, dan 55 orang masyarakat penyandang disabilitas telah ditangani secara keseluruhan. “Ini akan kami selesaikan pada tahun 2024. Kami percaya bahwa upaya bersama pemerintah, swasta, dan masyarakat akan terus membawa perubahan positif,” tandas Sujito. (dn/kominfo)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Selasa, 30 April 2024 | 19:55 WIB
Tiga Strategi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Jawa Barat
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Sabtu, 20 April 2024 | 10:39 WIB
Bappeda: Kabupaten Buleleng Sukses Turunkan Angka Kemiskinan
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Jumat, 19 April 2024 | 10:29 WIB
Pemkab Agam Alokasikan APBD untuk Merehabilitasi 106 RTLH
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 8 April 2024 | 15:49 WIB
Cegah Data Tercecer, Pemkab Buleleng Bentuk Relawan Pendataan Kemiskinan
  • Oleh MC KOTA MADIUN
  • Rabu, 27 Maret 2024 | 13:04 WIB
Wali Kota Madiun Serahkan Bantuan CSR dan Membuka Bazar Takjil Lapak UMKM
  • Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT
  • Senin, 25 Maret 2024 | 10:28 WIB
Bupati Sumbawa Barat Ajak Masyarakat Sambut Pilkada dengan Riang Gembira