- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Selasa, 26 November 2024 | 10:03 WIB
: Wakil Wali Kota Maulana Bersama Kader Posyandu se-Kota Jambi
Oleh MC KOTA JAMBI, Jumat, 27 Oktober 2023 | 07:25 WIB - Redaktur: Juli - 50
Jambi, InfoPublik – Upaya pencegahan kasus stunting (tengkes) di Kota Jambi terus dilakukan secara masif oleh Pemerintah Kota Jambi. Baik oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Jambi, maupun pemangku kepentingan lainnya, bersinergi bersama Pemkot Jambi.
Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Jambi, H. Maulana saat menghadiri kegiatan "Cegah Stunting Kota Jambi Tahun 2023" yang diselenggarakan pada Rabu pagi (25/10/2023), di Taman Arena Remaja, Kotabaru, Kota Jambi.
Kegiatan itu diikuti oleh 320 orang peserta yang terdiri dari Kader Posyandu dan TP PKK Kelurahan diseluruh Kota Jambi. Selain berikan edukasi kepada Kader Posyandu dan TP PKK Kelurahan tentang upaya cegah stunting, kegiatan ini juga dirangkai dengan simulasi penggunaan alat Antropometri atau timbangan digital bagi balita kepada Kader Posyandu.
Maulana yang juga selaku Ketua TPPS Kota Jambi menyebutkan, upaya percepatan penurunan stunting di Kota Jambi terus dilakukan dengan berbagai upaya.
“Kami menyadari sepenuhnya, bahwa ujung tombaknya adalah kader yang berada di lapangan,” kata Maulana dalam sambutannya.
Oleh karena itu, para kader ini sebut Maulana, perlu dibina di antaranya melalui Posyandu di Kota Jambi harus memiliki alat ukur berat badan bagi balita dengan kualitas yang baik.
“Karena mengukur anak atau balita, tidak semudah mengukur orang dewasa. Perlu didukung dengan peralatan, terutama timbangan yang memadai dan mutakhir,” sebutnya.
Selain memberikan pelatihan bagi para Kader Posyandu di Kota Jambi, sebut Maulana, cara lainnya untuk aksi cegah stunting yakni melalui Program Orang Tua Asuh.
“Menjadi orang tua angkat stunting, yaitu memberikan 2 butir telur selama 6 bulan rutin. Kecuali stuntingnya kronis, maka ini perlu penanganan dokter anak,” jelas Maulana.
Ditegaskan Maulana, penanganan stunting ini tidak hanya bisa bergantung dengan pemerintah saja. Namun juga oleh semua sektor. Oleh karena itu, dirinya meminta program-program harus dilakukan secara integratif, agar Kota Jambi bebas stunting.
Sebelumnya, upaya penanganan kasus stunting yang terus digalakkan Pemkot Jambi, di antaranya ditandai dengan disalurkannya ratusan Antropometri Kit terhadap Posyandu dan sekolah PAUD di Kota Jambi. Penyaluran Antropometri Kit ini dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha beserta Bunda PAUD Kota Jambi, Yuliana Fasha
Total di Kota Jambi, ada sekitar 400 Posyandu. Alat ini kata Fasha digunakan bagi posyandu dalam melaksanakan kegiatan baik mengukur berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan lainnya.
“Sebagai sasaran utamanya adalah untuk mendeteksi anak-anak yang stunting dan juga pertumbuhan anak,” kata Fasha, kala itu.
Antropometri kit yang diserahkan terdiri dari alat ukur tinggi bayi dan balita, timbangan digital dan alat ukur lingkar lengan bayi dan balita. Penyaluran Antropometri ini bersumber dari APBD Kota Jambi.
Dia melanjutkan, saat ini stunting merupakan masalah yang strategis karena menyangkut eksistensi masa depan bangsa.
“Selain itu, stunting bukan hanya masalah pada kondisi tubuh yang pendek saja, tetapi kondisi ini jauh melibatkan pada terindikasinya suatu infeksi kronis dan berulang serta muatan asupan yang tidak sehat,” tutupnya. (MC Kota Jambi/Hendra/Abu Bakar)