- Oleh MC KAB TEMANGGUNG
- Senin, 25 November 2024 | 14:21 WIB
: Kemenperin Latih 260 Wirausaha Baru IKM di Temanggung-Foto:Mc.Temanggung
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Selasa, 24 Oktober 2023 | 21:53 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 57
Temanggung, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Komisi VII DPR RI melatih 260 wirausaha baru Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia Sandang dan Kerajinan Kemenperin Antarasi Putra di Temanggung, Selasa (24/10/2023) mengatakan bimbingan teknis wirausaha baru IKM tersebut telah dilaksanakan pada 20-24 Oktober 2023.
Dalam kegiatan tersebut, ada pelatihan konveksi, pembuatan kespri, barista kopi, pelatihan pupuk organik, batik, bengkel las, servise alat rumah tangga, dan perbengkelan sepeda motor.
"Setelah mengikuti pelatihan, kami harapkan bisa menerapkan dengan baik dan juga dipraktikkan, karena pada intinya biar terus ingat dan tambah terampil, kalau disimpan saja tidak dipraktikkan mungkin besuk sudah lupa," katanya.
Ia menyampaikan lebih baik untuk dipraktikkan dan nanti kalau ada kekurangan bisa mendapat masukan biar nanti kalau jualan benar-benar bisa lebih bagus lagi.
"Kalau jadi pelaku industri atau pengusaha harus kebal, kalau ada komentar kurang bagus diambil sebagai kritik atau masukan saja," imbuhnya.
Antasari menuturkan, Kemenperin selalu mendukung IKM, nanti kalau sudah ada Nomor Induk Berusaha (NIB), kemudian bisa mendaftar ke Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), juga bisa mendaftar untuk mendapatkan sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara gratis.
"Kalau sudah punya TKDN nanti mungkin bisa ke dinas/pemda, BUMD, BUMN untuk bisa masuk dalam pengadaan pemerintah atau pengadaan BUMN. Jadi nanti kalau sudah memiliki TKDN paling tidak 40 persen itu sudah bisa diprioritaskan dalam pengadaan pemerintah,"imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding yang menutup kegiatan pelatihan tersebut menyampaikan DPR, khususnya Komisi VII sengaja mendorong memperbanyak agenda-agenda pelatihan, karena pelatihan ini menciptakan kail atau pancing untuk masyarakat agar mereka bisa berproduksi, misalnya membuat kue-kue/pastri, kerajinan tangan, pupuk organik, minuman herbal dan sebagainya.
"Dari situ dengan potensi digital online lalu mereka bisa berjualan, hal itu akan menambah kekuatan ekonomi keluarga. Kalau ekonomi keluarga bagus akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang secara tidak langsung juga berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi,"tambahnya.
Ia menuturkan, paling tidak masyarakat jangan banyak menganggur, salah satu jalan dari pada memberi terus bantuan-bantuan berupa uang begitu lebih baik yang berdimensi jangka panjang, bentuknya pelatihan, sehingga jadi investasi dalam bentuk penanaman keterampilan. (MC.TMG/fir;ekp/eyv)