Melihat Sepak Terjang Abdullah, Seniman Ketoprak dari Tempel

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 23 Oktober 2023 | 14:11 WIB - Redaktur: Tobari - 34


Sleman, InfoPublik - Abdullah atau yang populer disebut Abdulllah Shodiq adalah seniman ketoprak yang cukup dikenal di Sleman khususnya Tempel dan sekitarnya. Lahir di Sleman, 1 Januari 1952, Abdullah datang dari keluarga bukan seniman. Ketertarikannya pada dunia seni ketoprak karena seringnya melihat pertunjukan ini di desanya.

Saat ditemui di kediamannya di Dusun Kajoran Kalurahan Banyurejo Kapanewon Tempel pada Sabtu (21/10/2023), Abdullan bercerita bahwa pada tahun 1972 pertunjukan ketoprak sedang ramai digelar di desanya.

Melihat hal tersebut, Abdullah pun tergerak hatinya untuk ikut bergabung. Guna menambah wawasan tentang dunia yang baru saja dimasukinya itu, Abdullah sering mengunjungi pertunjukan-pertunjukan ketoprak bahkan sampai keluar dari desanya hanya untuk melihat para seniman ketoprak menunjukkan keaktorannya.

Didorong oleh minatnya yang besar, pada tahun 1982, Abdullah bergabung dengan grup ketoprak Agung Budi Aji pimpinan Sopyan yang pernah melahirkan tokoh legendaris Dirjo Tambur sebagai Patih Haryo Bahak yang fenomenal. Anggotanya terdiri dari orang-orang Yogya, Bantul dan sekitarnya

Tiga tahun kemudian tepatnya di tahun 1985 ia bergabung dengan grup ketoprak legendaris juga PS BAYU pimpinan Gito Gati. “Pertunjukan pun selalu ramai dipadati penonton,” kenangnya.

Pada tahun 1991, RRI Nusantara II Yogyakarta membuka kesempatan bagi seniman ketoprak guna mengisi kevakuman siaran ketoprak Mataram yang mengalami perpecahan. Abdullah pun mendaftarkan dirinya ikut terlibat dalam banyak pertunjukan bersama RRI programa II Yogyakarta, hingga sekarang.

Kelebihan lain pada Abdullah Shodiq adalah kemampuannya menulis naskah. Sudah banyak naskah ketoprak yang ditulisnya dan hampir sebagian besar sudah dipentaskan.

Dunia ketoprak telah membawanya pernah memerankan berbagai macam karakter dan tokoh, salah satu peran paling berkesan yang pernah dilakoninya ketika sekitar tahun 2000an awal, dirinya memerankan tokoh utama dalam lakon Pendekar Gadhung Melati bersama grup ketoprak RRI II Yogyakarta.

Atas kiprahnya, Abdullah sering ditunjuk sebagai penasehat, pembina, maupun menjadi narasumber dalam satu lokakarya atau diskusi. Sampai saat ini, Abdullan masih tercatat sebagai Ketua Paguyuban Seni Ketoprak "Satriyo Aji" Kapanewon Tempel.

Abdullah pun memahami bahwa tidak selamanya hidup hanya untuk mencari materi. Seni ketoprak baginya bukan hanya kesenian yang pernah memberinya kesejahteraan. Namun, ia merasa punya tanggung jawab untuk melestarikan ketoprak di Yogyakarta.

"Tantangan itu tentu sangat besar mengingat masyarakat saat ini begitu menghamba pada tayangan televisi yang kurang mendidik. Oleh karena itu, menjadi seniman ketoprak guna menyiapkan jalan idealisme sebagai tontonan yang menghibur sekaligus mendidik," pungkasnya. (Sbd/KIM Tempel/toeb)