:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 20 Oktober 2023 | 09:36 WIB - Redaktur: Tobari - 10
Sleman, InfoPublik - Pengurus PMI Kabupaten Sleman melakukan audiensi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Kamis (19/10/2023).
Rombongan PMI terdiri dari Wakil Ketua, Sekretaris, Ketua Bidang Kessos, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Bidang Diklat dan SDN diterima langsung oleh Kepala Dinas dr. Cahya Purnama, didampingi Kabid SDK dr. Tunggul Birawa dan Sub Koordinator Kessus dan Penjaminan Kesehatan Dini Melani, di Kantor Dinkes Sleman.
Maksud audiensi untuk menyampaikan hasil kegiatan PMI beserta rencana program kedepan. Selain itu adalah mengomunikasikan lebih awal terkait dengan kemitraan yang dituangkan dalam MOU.
Sekretaris PMI Kabupaten Sleman Sarijan menuturkan, Setelah PMI Sleman mendapat predikat dan penunjukan sebagai Pusat Unggulan (of excellent) Pembinaan Palang Merah Remaja dan Pemberdayaan Satuan Pendidikan Aman Bencana dari PMI Pusat dan katagori Utama, maka PMI berusaha memperluas kerjasama dengan Berbagai SKPD dan Lembaga swasta lainnya.
“Hal itu dilakukan untuk lebih banyak menjangkau sasaran dan kualitas program. Terutama yang berkaitan dengan pembinaan PMR,” ujar Sarijan.
“Beberapa program telah dilakukan bersama KSR dan PMI Provinsi maupun Pusat. Untuk selanjutnya akan melibatkan instansi teknis seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD, Pramuka dan Dinas Pendidikan,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr. Cahya Purnama menyambut baik rencana MOU, tinggal nanti secara teknis bentuknya dibicarakan lebih detail.
“Di Dinas Kesehatan sendiri juga banyak program yang perlu dikolaborasikan dengan PMI, baik yang fokus di sekolah maupun berbasis masyarakat ditingkat Kalurahan. Semakin banyak kolaborasi, maka berbagai inovasi dapat diwujudkan,” tukas Cahya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua PMI Jazim Sumirat menuturkan, saat ini PMI sedang dalam persiapan pengukuhan pengurus KSR unit perguruan tinggi dan Latihan Gabungan yang akan dilaksanakan akhir Oktober. Selain itu juga sedang dalam proses akreditasi, proses meraih CPOB dan perbaikan layanan Klinik Pratama.
“Semua bertujuan untuk makin meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan,” pungkasnya. (Tri Joko S/KIM Kalasan/toeb)