:
Oleh MC KAB SLEMAN, Selasa, 17 Oktober 2023 | 09:00 WIB - Redaktur: Tobari - 32
Sleman, InfoPublik - Badan Usaha Milik Kalurahan (BumKal) Morojoyo Mororejo menyelenggarakan Festival Pesona Morojoyo. Festival ini menampilkan Lomba Jathilan dan Gedruk Bupati Sleman Cup 1, diikuti oleh tujuh kelompok Jathilan dan Gedruk serta 100 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Bazar UMKM.
Acara berlangsung pada Sabtu (14/10/2023), mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB di lapangan Mororejo, Kapanewon Tempel, Sleman.
Menurut Agus Nuryanto, Direktur BumKal Morojoyo dan Ketua Panitia Penyelenggara, festival ini merupakan langkah awal BumKal Morojoyo dalam melestarikan seni dan budaya di wilayah Sleman dan memajukan UMKM di Mororejo dan sekitarnya.
“Acara ini diharapkan menjadi platform untuk mempromosikan warisan budaya dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Agus.
Festival Pesona Morojoyo dibuka oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang memberikan dukungan penuh terhadap acara tersebut. Dirinya berharap festival ini dapat mendorong pelaku UMKM lokal untuk terus berkarya dan mengembangkan bisnis mereka.
“Lomba Jathilan dan Gedruk Bupati Sleman Cup 1 juga merupakan salah satu cara untuk mempertahankan budaya dan kesenian tradisional,” ungkap Kustini.
Menurut Kustini, selain memberikan hiburan bagi masyarakat, lomba ini juga memberikan motivasi kepada kelompok seni untuk terus berkreasi dan mempersembahkan karya terbaik mereka.
Haris Sugiharta, Ketua DPRD Kabupaten Sleman menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Acara ini diharapkan dapat melestarikan Budaya Jawa khususnya Jathilan dan Gedruk. Festival Pesona Morojoyo sendiri memiliki gagasan yang dikemas secara menarik sehingga peserta lomba menjadi lebih semangat dalam berkreasi.
“Festival Pesona Morojoyo telah menjadi perayaan yang menggugah semangat seni, budaya, dan UMKM di Sleman, menciptakan momentum positif untuk melestarikan warisan budaya dan mendukung pengembangan bisnis lokal,” tutup Haris.
Acara pembukaan Festival Pesona Morojoyo ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Panewu Tempel, Agung Dwi Maryoto, MSi, Lurah Mororejo, H. Jaka Ristanta, dan perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. (Arief Hartanto/toeb)