:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 16 Oktober 2023 | 09:50 WIB - Redaktur: Tobari - 22
Sleman, InfoPublik - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman menggelar Kirab Pemilu 2024 pada Jumat (13/10/2023). Prosesi kirab dimulai dari KPU Sleman yang diikuti oleh perwakilan KPU Sleman, Klaten, dan Jawa Tengah, serta perwakilan PPK dari seluruh Kapanewon di Kabupaten Sleman.
Proses serah terima kirab yang terdiri dari 18 bendera partai politik peserta pemilu, serta maskot pemilu Sura dan Sulu dilakukan di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, sebelum dilanjutkan secara estafet ke 4 titik kirab yaitu Kapanewon Pakem, Prambanan, Seyegan, dan Depok.
Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi menuturkan, Kegiatan Kirab Pemilu ini merupakan ajang sosialisasi, koordinasi dan konsolidasi untuk pemersatu bangsa.
"Kita akan menghadapi pesta demokrasi yang akan menentukan pemimpin dalam Pemilu 2024. Momentum Pemilu 2024 ini menjadi momen yang istimewa bagi seluruh lapisan masyarakat karena Pemilu menjadi sarana bagi rakyat untuk memilih, menyatakan pendapat melalui suara, berpartisipasi sebagai bagian penting dari negara sehingga turut serta dalam menentukan haluan negara," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat menjadi penentu siapa yang akan memimpin mereka, maka masyarakat pun memiliki sudut pandang yang berbeda dalam melihat dan menilai siapapun yang mencalonkan diri dalam Pemilu.
Sudut pandang yang pertama ialah bagaimana masyarakat memahami Pemilu dengan baik dan benar, sehingga suara mereka dapat membawa perubahan bangsa dan negara ke arah yang lebih baik.
Sementara sudut pandang lainnya ialah Pemilu sebagai ajang perebutan jabatan di antara para elite partai politik, sehingga melahirkan hubungan penyangkalan di tingkatan pemilih.
Lebih lanjut Trapsi juga menegaskan bahwa dua sudut pandang ini akan menjadi boomerang bagi masyarakat sebagai pemilih, karena bisa saja terjadi konflik di antara dua kognisi dalam diri mereka, yakni antara pengetahuan mengenai pentingnya menggunakan hak pilih sebagai wujud partisipasi politik dalam Pemilu, atau ketidakyakinan terhadap kualitas pelaksanaan pemilu itu sendiri.
"Maka diperlukannya media bagi masyarakat guna memahami Pemilu 2024, salah satunya seperti yang kita laksanakan hari ini, selama 5 hari kedepan yaitu Kirab Pemilu Tahun 2024," tegasnya.
Dirinya juga menggarisbawahi bahwa Pada Pemilu 2024 di Kabupaten Sleman terdapat sejumlah pemilih milenial yakni usia 17-40 tahun sebesar 49,9%.
"Pemilih milenial merupakan pemilih potensial yang diharapkan memiliki peran serta aktif dalam pesta demokrasi," kata Trapsi
Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo ini dalam sambutannya juga mengatakan, Kabupaten Sleman adalah wadah dari keanekaragaman. Masyarakat Sleman hidup di tengah keanekaragaman suku, budaya, agama dan ras.
Beranjak dari keanekaragaman tersebut, Pemilu 2024 sangat memungkinkan menjadi pemecah keharmonisan dan persatuan yang sudah terbangun di masyarakat karena perbedaan pilihan. Pemilu seharusnya menjadi sarana integrasi bangsa, bukan memisahkan di tengah perbedaan pilihan politiknya.
"Maka, sangat tepat diadakannya Kirab Pemilu Tahun 2024 ini, karena dapat menjadi ajang sosialisasi dan edukasi, sehingga partisipasi dan kesadaran masyarakat meningkat dalam menggunakan hak suara pada Pemilu serentak 2024,” ungkapnya.
Melalui momentum Kirab Pemilu ini, Kustini mengajak dan merangkul Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sleman serta stakeholder terkait untuk terus bersinergi dan bahu-membahu, guna mendukung suksesnya Pemilu melalui pelaksanaan kirab Pemilu 2024.
Dalam kesempatan yang sama Ketua KPU Kabupaten Klaten yang diwakili Wandyo Supriyatna mengungkapkan Kirab Pemilu adalah salah satu cara KPU untuk menyebarluaskan informasi tentang Pemilu kepada masyarakat.
“Diantaranya, sosialisasi kepada pemilih pemula, tokoh adat, tokoh agama, selain itu juga mengenalkan partai politik peserta Pemilu, hingga memberikan pemahaman terkait hak dan kewajiban sebagai pemilih,” ujarnya.
Dirinya berharap melalui Kirab Pemilu dapat memberi informasi kepada masyarakat, bahwa Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024.
“Pemilih diharapkan dapat menyukseskan perhelatan Pemilu dengan menyalurkan hak pilih serta ikut mengawasi pesta demokrasi,” kata Wandyo.
Dengan Agenda ini diharapkan masyarakat semakin teredukasi dan semakin mengerti terkait dengan agenda Pemilu 2024 dan pesertanya. (sbd/KIM Tempel/toeb)