- Oleh MC PROV GORONTALO
- Selasa, 26 November 2024 | 14:42 WIB
: Merti Tirta Amerta Bhumi Desa Purbosari Wujud Syukur kepada Sang Pencipta_foto:McTemanggung
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Senin, 16 Oktober 2023 | 08:41 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 98
Temanggung,InfoPublik - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana mewakili Pj. Bupati Temanggung mengikuti Merti Tirta Amerta Bhumi dan Kirab Budaya yang dilaksakanan di area Situs Liyangan, Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Minggu (15/10/2023).
Mengusung tema Merti Tirta Amerta Bhumi yang bermakna merawat air beserta bumi, karena kehidupan di bumi tidak lepas dari dua unsur tersebut.
Pemkab Temanggung memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Desa Purbosari dan seluruh masyarakat, karena ikut melestarikan air dan alam. Hendra Sumaryana berharap, agar event ini tidak hanya sekedar rutinitas, juga agar dapat membantu menumbuhkan ekonomi kerakyatan yang ada di sekitar Dusun Liyangan, maupun Desa Purbosari.
Dalam kegiatan ini, Pemkab Temanggung bekerjasama dengan Badan Pelaksana Otoritas Borobudur akan melibatkan kegiatan-kegiatan yang ada di Borobudur, baik pra-kegiatan, maupun paska kegiatan, sehingga akan menambah nilai bukan hanya upacara adat dari masyarakat.
"Saya juga memberikan catatan kepada teman-teman panitia lokal, bagaimana ini bisa dimaknai secara keseluruhan oleh pengunjung? Sehingga kedepannya, saya minta ada naratif yang menceritakan atau mengisahkan tahapan-tahapan tadi itu seperti apa? Bisa dalam bentuk selebaran yang dibagikan kepada pengunjung," tuturnya.
Agustin Peranginangin, Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Borobudur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan apresiasi atas kegiatan Merti Tirta Amerta Bhumi, dan sangat penting untuk dipertahankan. Berdasarkan slogan kepariwisataan, yaitu Wonderful Indonesia, untuk Jawa Tengah adalah Java Cultural Wonders, sehingga kekuataan pariwisata di Jawa Tengah ada di kebudayaan.
"Untuk itu, kita harus menjaga, mempertahankan kebudayaan, tidak hanya untuk kepariwisataan juga mempertahankan kehidupan," tambahnya.
Kepala Desa Purbosari Pujiono mengharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mengenalkan lebih jauh Situs Liyangan dan potensi yang ada, seperti pertanian, lembutan dan potensi yang lain.
"Kami masih butuh dukungan bantuan dari banyak pihak, terutama dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten Temanggung tentunya," tuturnya.
Selain itu, ia menjelaskan rangkaian acara, terdapat pengambilan air suci yang diambil dari Tuk Tempurung dan penanaman pohon sebagai bentuk wujud syukur dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Lalu dengan penanaman pohon yang terkait dengan konservasi, sehingga keberlanjutan masyarakat dengan air menjadi lebih lestari. Dalam tarian yang ditampilkan memiliki filosofi, air merupakan bagian dari sumber kehidupan manusia, sehingga kita harus menjaga kelestariannya. (MC TMG/Chy;nov;Ekp/eyv)