Bengkulu, InfoPublik - Literasi media tidak hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan semata, tetapi juga mengajak khalayak untuk melakukan perubahan prilaku. Melalui beragam konten media yang khas dan unik.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menuturkan, literasi media yang dimaksudkan adalah bagaimana meningkatkan pemahaman masyarakat untuk menyambut Pemilu tahun 2024 yang akan datang.
"Memang sasaran utamanya pada pemilih pemula, maka kita menggerakkan seluruh pelajar SLTA dan juga SLTP se-Provinsi Bengkulu sebanyak 15.000 orang. Hal ini dilakukan tak lain untuk mensukseskan Pemilu dengan partisipasi pemilih yang tinggi," tutur Gubernur Rohidin, usai jalan sehat dan senam bersama.
Hal tersebut disampaikan Rohidin saat membuka kegiatan Gebyar Literasi Nusantara tahun 2023 yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bengkulu. Kegiatan diisi jalan sehat dan senam bersama, bertempat di Lapangan Merdeka Bengkulu, pada Jum'at (13/10/2023).
Selain Gubernur Bengkulu, kegiatan juga dihadiri Ketua KPI Pusat, Ketua dan anggota KPID Bengkulu, KPU dan Bawaslu Provinsi, unsur Forkopimda, Pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu, Media Massa serta diikuti pelajar SLTA dan SLTP Se-Provinsi Bengkulu.
Rohidin juga menegaskan dengan proses kampanye juga akan muncul narasi- narasi yang sehat untuk masyarakat maka peran lembaga penyiaran menjadi sangat penting.
"Saya pesan betul kepada lembaga penyiaran untuk selalu menyajikan konten, isi berita dan narasi beritanya yang sehat dan mencerdaskan masyarakat," tegas Rohidin.
Di samping itu, menurut Rohidin, untuk para peserta Pemilu partai politik juga harus disiplin menyajikan materi-materi kampanye yang betul-betul bisa mempersatukan bangsa ini.
Rohidin berharap kepada penyelenggara Pemilu yaitu KPU dan Bawaslu harus bisa bersinergi betul dengan pemangku kepentingan, agar menyelenggarakan Pemilu ini betul-betul menggunakan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat, jujur, adil, transparan.
"Sehingga apapun hasil akhirnya akan memberikan rasa kemajuan pemikiran untuk bangsa Indonesia yang kita cintai ini," pungkas Rohidin.
Sejalan hal itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, Ubaidillah berharap proses pemilu 2024, pesta demokrasi yang dilakukan setiap lima tahun sekali ini, berjalan dengan baik. Di mana media bisa memberikan berita yang sesuai dengan aturan perundang-undangan.
"Masyarakat teredukasi dan seluruh penyelenggara proses baik pemilu presiden hingga legislatif dan Pilkada dapat berjalan lancar dan terpilihnya mereka adalah bagian dari partisipasi publik," harapnya.
Lanjutnya, literasi media ini adalah dalam rangka meningkatkan partisipasi publik terutama pemilih pemula. Untuk itu dirinya berharap media terutama di Bengkulu ini sama-sama ikut menyampaikan informasi yang layak dan benar terkait kepemiluan, semua berimbang dari peserta pemilu dan juga dari penyelenggara sosialisasinya juga dibantu.
"Sehingga semua tahapan masyarakat di Bengkulu tersosialisasikan dan kita berharap pada tanggal 14 Februari 2024 nanti masyarkat bisa berbondong-bondong datang ke TPS menyalurkan hak suaranya," ujarnya.
Saat ini, dirinya menilai lembaga penyiaran baik TV maupun Radio sudah sama-sama memberikan informasi dan hal itu perlu ditingkatkan karena tahapan pemilu masih pada bulan November nanti.
"Maka kami masih melakukan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu serta Pers. Intinya sama-sama kita Songsong Pemilu 2024 dengan baik dan benar-benar menghasilkan kualitas demokrasi yang semakin baik," demikian ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapatkan penghargaan dari Musim Rekor Indonesia/MURI yang bertajuk Edukasi Literasi Penyiaran dengan pelajar terbanyak, di mana Pemerintah Provinsi Bengkulu, beserta KPID Bengkulu, Bank Bengkulu serta Media Partner menerima penghargaan dari MURI. [Saga- Saipul & Deni/toeb]