- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Selasa, 26 November 2024 | 10:03 WIB
: Wabup Merlan Uloli menyerahkan paket makanan tambahan untuk balita gizi buruk atau stunting, disela kegiatan Audit Kasus Stunting Kabupaten Bone Bolango tahun 2023, di Aula Kantor Desa Motilango, Kecamatan Tilongkabila, Kamis (12/10/2023). (F.AKP)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Jumat, 13 Oktober 2023 | 22:15 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 35
Tilongkabila, InfoPublik – Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli menekankan peran semua pihak untuk bergotong royong menangani permasalahan stunting di wilayah Kabupaten Bone Bolango.
Penekanan ini diutarakan Wakil Bupati Merlan S. Uloli saat memberikan arahan dan membuka kegiatan Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Bone Bolango tahun 2023, di Aula Kantor Desa Motilango, Kecamatan Tilongkabila, Kamis (12/10/2023).
Menurutnya dengan gotong royong tersebut, diharapkan target penurunan stunting di daerah ini dapat tercapai. Ia mengatakan stunting bukan hanya sekadar masalah di sektor kesehatan, tetapi juga terkait dengan akses pangan, layanan kesehatan dasar, termasuk akses air bersih dan sanitasi, serta pola pengasuhan.
“Sekali lagi saya tekankan bahwa penanganan dan penanggulangan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi butuh gotong royong dari semua pihak dan pemangku kepentingan,” ujar Merlan.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bone Bolango ini, menyebutkan gotong royong adalah kunci untuk menurunkan kasus stunting di daerah ini. Olehnya itu, dengan komitmen semua pihak, kita harus yakin dapat menurunkan angka stunting di Bone Bolango.
Pada dasarnya, percepatan penurunan stunting merupakan gerakan bersama yang memerlukan komitmen dan kerja keras seluruh OPD, serta keterlibatan semua pihak. ”Dengan semangat gotong royong dan kerjasama, saya yakin permasalahan stunting di Kabupaten Bone Bolango bisa kita selesaikan,” tandas Merlan Uloli.
Oleh karena itu, orang nomor dua di Kabupaten Bone Bolango ini, berharap dengan adanya kegiatan audit kasus stunting yang menghadirkan para pakar dan dokter anak tersebut, akan ada evaluasi apa sudah dilakukan dalam penanganan stunting selama ini. Karena dari evaluasi itulah akan diketahui langkah-langkah kedepan apa yang bisa dilakukan.
“Saya yakin semua sudah bekerja dengan baik, semua sudah melaksanakan program-program penanganan stunting ini sesuai dengan Tupoksi. Hanya saja kita masih butuh kreasi, kreatifitas dan inovasi, sehingga lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan dengan program dari pusat ini,” papar Merlan.
Sebelumnya, Plt. Kadis Sosial P3APPKB Kabupaten Bone Bolango, Fredy Lasut, menjelaskan tujuan audit stunting ini, selain mengidentifikasi risiko stunting pada kelompok sasaran, juga untuk mengetahui penyebab risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana harus yang serupa. (MC Bone Bolango/AKP)