:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 13 Oktober 2023 | 09:55 WIB - Redaktur: Tobari - 24
Sleman, InfoPublik - Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Pakembinangun bersama Kementerian Sosial dan Yakkum Emergency Unit (YEU) menggelar Pelatihan Dapur Umum, Kamis (12/10/2023) di Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Sleman. Sebanyak 20 relawan dan pamong Kalurahan Pakembinangun ikut serta dalam pelatihan tersebut.
"Pakembinangun direncanakan akan menjadi Sister Village bagi Kalurahan Hargobinangun apabila Merapi 'punya gawe' (erupsi). Maka Pakembinangun harus mempunyai dan meningkatkan kapasitasnya sebagai desa penyangga," ungkap Suranto, Lurah Pakembinangun.
Suranto menambahkan, pelatihan ini adalah hari yang kedua setelah sebelumnya diadakan pelatihan manajemen Pilah Data bagi Korban bencana dan penyitas bencana. “Data harus bersifat Inklusi, terpilah secara gender, rentang usia, dan kebutuhan khusus,” imbuhnya.
Sementara mengenai pelatihan dapur umum, semua anggota pelatihan terlihat antusias mengikutinya. Hal tersebut terlihat dari bapak-bapak Pamong Kalurahan yang tak segan mengiris bawang merah, merebus mie, dan mendadar telur. Kegiatan didukung oleh armada Truk Dapur Umum dari Kemensos Sleman.
Dalam hal memasak, perlu juga dikedepankan kekompakan dan bagi rata tugas masing-masing, jangan saling mengintervensi. Harus satu komando. Semua masakan sudah enak, namun sebetulnya kualitas makanan yang dihasilkan ini perlu ditingkatkan lagi.
"Seperti kacang panjang, itu perlu dipertahankan warna segar hijaunya, yaitu dengan diungkep sampai nanti uap kukusnya nampak keluar. Tidak perlu sampai matang, karena itu akan merusak warna kacang panjang. Nah, yang seperti inilah yang perlu kita kedepankan," ungkap Agus, salah satu narasumber dari YEU.
Sementara di tempat yang sama Ferry Wijayanto mengungkapkan bahwa semua kegiatan harus bersifat Inklusi.
"Tidak hanya orang biasa maupun pejabat yang harus terlibat. Melainkan para penyandang disabilitas juga berhak ikut terlibat. Itulah inklusi," katanya. (Sleman/toeb)