Sesaji sebagai Sarana Adat Jawa

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 12 Oktober 2023 | 14:54 WIB - Redaktur: Tobari - 129


Sleman, InfoPublik - Dewan Pengurus Daerah  Paguyuban Panatacara Yogyakarta (DPD PPY) Sleman menyelenggarakan sarasehan budaya dengan mengusung Tema Sesajen Kagem Piranti Adat Jawa (Sesaji Sebagai Sarana Adat Jawa).

Sarasehan diikuti oleh pengurus dan anggota dan berlangsung Rabu (11/10/2023) malam di Gedung serbaguna SMPN 1 Sleman. Bertindak sebagai Narasumber Nala Prasetyo dengan moderator Tri Sarjuli.

Ketua DPD PPY Sleman Agus Wiranto dalam sambutan pembukaan menuturkan, penyelenggaraan sarasehan bertujuan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi para anggota, karena tema yang diusung sangat erat dengan aktivitas anggota ketika mengabdi kepada masyarakat, terutama saat sedang menjalankan tugas sebagai MC maupun untuk kehidupan di tengah masyarakat.

“Ketika sedang menjadi MC, sementara dalam rangkaian hajad terdapat sesaji setidaknya MC dapat menjelaskan, karena semua menjadi lambang dan bahasa simbul  akan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan kebaikan,” ujar Agus.

Tahun 2023 hingga Bulan Oktober, lanjut Agus Wiranto, DPD PPY Sleman telah menyelenggarakan sarasehan budaya sebanyak dua kali, yang pertama mengambil tema Motiv Batik Yogyakarta untuk Daur Hidup Manusia, sedang yang kedua akan berlangsung mengambil tema Sajen Kagem Piranti Adat Jawa. Kita rencanakan akan ada lagi dalam waktu yang tidak lama.

Sementara itu Narasumber Nolo Prasetya dalam pengantarnya mengatakan, tradisi merupakan adat kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang sampai sekarang masih dilakukan oleh masyarakat, terutama terkait dengan tahapan kehidupan.

Setiap momentum pelaksanaan tradisi yang menyangkut daur hidup, disertakan sesaji sebagai bagian dari prosesi ritual. Yang selama ini ada di masyarakat, sesaji berupa makanan termasuk jajan pasar, buah-buahan, ada juga hewan dan uborampe lainya.

"Sesaji sebagai ungkapan rasa syukur atas berbagai anugrah dan nikmat yang diterima dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam prosesinya pun Doa permohonan akan kelancara dan keselamatan minta kepada Tuhan Yang Maha Esa,” terang Nolo.

Dalam sarasehan yang juga dihadiri perwakilan dari Dinas Kebudayaan/Kundha Kabudayan Kabupaten Sleman, Dinas Pendikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman itu juga di berikan berbagai sesaji untuk upacara adat yang berbeda, diantaranya  saat Peningsetan, Majang Tarub, Siraman, Panggih Penganten, Boyong Pengantin, Sunatan, Peringatan kematian seseorang hingga tradisi mendirikan rumah. (Tri Joko S/KIM Kalasan/toeb)