Pembinaan Tokoh Agama, Upaya Wujudkan Kondusivitas Umat di Tahun Politik

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 11 Oktober 2023 | 08:56 WIB - Redaktur: Tobari - 48


Sleman, InfoPublik – Menjelang 2024 yang merupakan tahun politik dibutuhkan kehidupan masyarakat yang damai aman tenteram dan rukun. Karena isu keagamaan sering dimanfaatkan pihak tertentu untuk kepentingan politik, masyarakat pun diharapkan jangan sampai terpecah dan harus tetap kondusif menjaga kerukunan antar dan intern umat beragama. 

”Para pemuka agama memiliki peran penting dan strategis dalam mewujudkan kerukunan umat,” papar Ridwanto, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUP) Kalurahan Sumbersari saat memberikan sambutan Pembinaan dan Pertemuan Pengurus Tempat Ibadah di Pendopo Kalurahan Sumbersari Selasa (10/10/2023).

Sementara itu, Dul Rohman, Kepala KUA Moyudan berpendapat bahwa yntuk mewujudkan kerukunan kedamaian umat beragama, diperlukan komunikasi yang intens antar pengurus tempat ibadah guna meminimalisir intrik antar umat. 

“Peran pengurus tempat ibadah sangat penting dengan melakukan konsolidasi,  komunikasi, dan koordinasi untuk mewujudkan kondusivitas masyarakat. Beda pilihan adalah wajar, kerukunan tetap harus dijaga,” ujar Dul Rohman. 

Ia juga meminta agar setiap tempat ibadah dipasang CCTV untuk antisipasi kejahatan. “Bekali umat agar tetap memiliki jiwa dan rohani yang sehat guna meminimalisir tindak kejahatan,” tukasnya.

Pembinaan dihadiri oleh para pengurus tempat ibadah (masjid, musholla, kapel dan gereja) se-Kalurahan Sumbersari.  Kegiatan yang diprakarsai oleh Kamituwo Kalurahan Sumbersari tersebut merupakan tindak lanjut program FKUB yang sempat tertunda karena Covid-19.

Hadir dalam kegiatan tersebut Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala KUA Moyudan, FKUB, dan Lurah Sumbersari

Pembinaan disampaikan oleh Muhammad Wasid, Wali Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Sleman.  Wazid menegaskan kembali pentingya salam kerukunan. 

“Salam Kerukunan, dan dijawab Rukun.  Ini dilakukan tiga kali agar saat menyampaikan materi antara pembicara dan pendengar satu frequensi,” papar Wazid. (Edy/KIM Sumber Biwara Moyudan/toeb)